PUISI/SAJAK
Surat dari Jalanan
Oleh Septana Ramadhani
Aku menulis ini bukan dari menara
Tapi dari jalan berdebu, bising, dan kadang getir
Dari tubuh-tubuh yang dituduh terlalu terbuka
Atau terlalu tertutup
Tapi tak pernah cukup manusia
Kami tak minta dunia tunduk
Kami hanya menuntut tempat duduk
Yang tak selalu di belakang
Yang tak selalu untuk “menemani”
Lihatlah, kami guru, buruh, ibu, peretas, seniman
Kami tak menunggu diselamatkan
Kami belajar menggenggam api sendiri
Dan menyorot lubang-lubang gelap
Di mana hak-hak kami dirampas atas nama adat
Perubahan bukan dongeng dari buku tebal
Ia kami tebus dengan suara
Dengan tubuh yang berdiri meski digedor malam
Dan cahaya?
Ia lahir tiap kali kami berkata
“Aku berhak,”
Dan tak satu pun dari kami mundur
Kami Pun Ada di Tengah Cerita
Oleh Septana Ramadhani
Kami perempuan
Lahir dari luka yang dijahit pelan oleh tangan-tangan ibu
Kami besar dalam bisik
“Jangan tertawa terlalu keras,”
“Nanti kalau terlalu pintar, laki-laki takut.”
Tapi kami tak diajari untuk diam
Kami berpendar
Dari dapur, dari jalan, dari ruang belajar dan ladang
Kami bangkit bersama
Membawa terang dari ujung jemari
Ini bukan soal rebut-rebutan kuasa
Kami cuma lelah terus disisipkan di pinggir halaman
Kami mau berdiri di tengah cerita
Dalam paragraf sejarah
Dengan nama yang utuh
Dan kata ganti yang kami pilih sendiri
Kau bilang: ini bukan tempat perempuan
Lucu sekali
Tempatmu pun bukan warisan langit
Karena kalian teranjur terbiasa duduk nyaman
Tanpa harus berbagi ruang
Karena kami tahu
Perubahan tak datang dari diam
Tapi dari nyala yang tak sudi padam
Perempuan, Adalah Cahaya
Oleh Alya Saputri Brutu
Bukan kilat yang menyilaukan
Tapi nyala yang sabar
Menemani malam-malam panjang
Tanpa banyak tanya
Perempuan tidak selalu datang dengan bendera
Kadang ia datang dengan pelukan
Dengan ide, dengan keputusan
Yang mengubah hal-hal kecil jadi sesuatu yang besar
Ia menyalakan perubahan
Bukan dari atas panggung
Tapi dari ruang-ruang sunyi
Tempat keteguhan diuji setiap hari
Cahayanya bukan untuk dipuja
Tapi untuk jadi arah
Untuk tunjukkan jalan
Bahkan saat ia sendiri masih mencarinya
Perempuan adalah cahaya
Yang tetap menyala
Meski dicoba memadamkannya berulang kali
Dan dari cahayanya
Dunia belajar cara menjadi baru.
QUOTES
Oleh Alya Saputri Brutu
“Cahaya perempuan adalah keberanian yang tidak pernah padam, bahkan saat dunia mencoba untuk memadamkannya.”
Posting Komentar