RASA FKM 3 : Cahaya Perempuan, Cahaya Perubahan

 

PUISI/SAJAK

Surat dari Jalanan

Oleh Septana Ramadhani

Aku menulis ini bukan dari menara
Tapi dari jalan berdebu, bising, dan kadang getir
Dari tubuh-tubuh yang dituduh terlalu terbuka
Atau terlalu tertutup
Tapi tak pernah cukup manusia

Kami tak minta dunia tunduk
Kami hanya menuntut tempat duduk
Yang tak selalu di belakang
Yang tak selalu untuk “menemani”

Lihatlah, kami guru, buruh, ibu, peretas, seniman
Kami tak menunggu diselamatkan
Kami belajar menggenggam api sendiri
Dan menyorot lubang-lubang gelap
Di mana hak-hak kami dirampas atas nama adat

Perubahan bukan dongeng dari buku tebal
Ia kami tebus dengan suara
Dengan tubuh yang berdiri meski digedor malam
Dan cahaya?
Ia lahir tiap kali kami berkata
“Aku berhak,”
Dan tak satu pun dari kami mundur

Kami Pun Ada di Tengah Cerita

Oleh Septana Ramadhani

Kami perempuan
Lahir dari luka yang dijahit pelan oleh tangan-tangan ibu
Kami besar dalam bisik
“Jangan tertawa terlalu keras,”
“Nanti kalau terlalu pintar, laki-laki takut.”
Tapi kami tak diajari untuk diam

Kami berpendar
Dari dapur, dari jalan, dari ruang belajar dan ladang
Kami bangkit bersama
Membawa terang dari ujung jemari

Ini bukan soal rebut-rebutan kuasa
Kami cuma lelah terus disisipkan di pinggir halaman
Kami mau berdiri di tengah cerita
Dalam paragraf sejarah
Dengan nama yang utuh
Dan kata ganti yang kami pilih sendiri

Kau bilang: ini bukan tempat perempuan
Lucu sekali
Tempatmu pun bukan warisan langit
Karena kalian teranjur terbiasa duduk nyaman
Tanpa harus berbagi ruang

Karena kami tahu
Perubahan tak datang dari diam
Tapi dari nyala yang tak sudi padam

Perempuan, Adalah Cahaya

Oleh Alya Saputri Brutu

Bukan kilat yang menyilaukan
Tapi nyala yang sabar
Menemani malam-malam panjang
Tanpa banyak tanya

Perempuan tidak selalu datang dengan bendera
Kadang ia datang dengan pelukan
Dengan ide, dengan keputusan
Yang mengubah hal-hal kecil jadi sesuatu yang besar

Ia menyalakan perubahan
Bukan dari atas panggung
Tapi dari ruang-ruang sunyi
Tempat keteguhan diuji setiap hari

Cahayanya bukan untuk dipuja
Tapi untuk jadi arah
Untuk tunjukkan jalan
Bahkan saat ia sendiri masih mencarinya

Perempuan adalah cahaya
Yang tetap menyala
Meski dicoba memadamkannya berulang kali

Dan dari cahayanya
Dunia belajar cara menjadi baru.

QUOTES

Oleh Alya Saputri Brutu 

“Cahaya perempuan adalah keberanian yang tidak pernah padam, bahkan saat dunia mencoba untuk memadamkannya.”

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama