RASA FKM 16 : Bebas

 


Quotes

-Vania Ulima Syahda

"Keyakinan membuka pintu kesuksesan. Percayalah pada langkah-langkah kecilmu, karena di dalamnya tersembunyi keajaiban yang besar."

"Kekuatan percaya pada diri sendiri seperti kunci rahasia kebahagiaan. Mulailah setiap hari dengan keyakinan bahwa hari ini akan menjadi lebih baik dari kemarin."


-Laras Rasi Alviola

“Semakin kamu percaya kamu bisa melakukan nya, semakin besar kemungkinan hal itu tercapai. Semakin kamu tidak yakin dengan hal itu, semakin kecil pula kemungkinan hal itu tercapai. Tingkatkan kepercayaanmu dan bukalah kesempatan baru.”


-Anzar Ihzatunnisa

“Belajar dari hari kemarin, hidup untuk hari ini, berharap untuk besok”

“Tidak ada kata terlambat untuk orang yang sedang berjuang.”


Senandika

Senandika Cinta

Oleh Anzar Ihzatunnisa

Hadirmu memberikan arti baru dalam perjalanan hidupku. Rasa bercampur antara lara dan bahagia memberikan kisah sejarah yang akan terukir di hatiku. Meski kini hadirmu hanya sebuah bayang semu. Kau telah kembali ke pangkuan-Nya meninggalkan memori indah.


Cerpen

Persahabatan Sejati

Oleh Anzar Ihzatunnisa


Saat ini, saya berada di kelas 3 SMP, dan setiap harinya dihabiskan bersama dengan tiga sahabat akrab saya: Aris, Andri, dan Ana. Kami telah bersahabat sejak masa kecil kami.


Pada suatu waktu, kami membuat sebuah perjanjian persahabatan dengan menuliskannya di selembar kertas yang kami masukkan ke dalam sebuah botol. Lalu mengubur botol itu di bawah pohon. Kesepakatan ini kami rencanakan untuk dibuka kembali, saat kami menerima hasil ujian kelulusan.


Hari yang kami nantikan akhirnya tiba. Ketika kami menerima hasil ujian. Dan kabar gembiranya, kami berempat berhasil lulus!


Kami segera ke suatu tempat. Di bawah pohon tempat kami mengubur botol itu, kami menggali untuk menemukan botol tersebut. Ketika kami membuka botol tersebut, isinya adalah pesan yang kami tulis dulu, “Kami berjanji untuk selalu bersama selamanya.”


Keesokan harinya, Aris merencanakan sebuah perayaan kelulusan yang spesial. Malamnya, kami berempat pergi ke suatu tempat. Disana, aku mengalami momen yang tak terlupakan, karena Aris akhirnya mengungkapkan perasaannya kepadaku. Kami berdua pun menjadi pasangan.


Hal yang sama terjadi dengan Andri dan Ana. Malam itu menjadi saat yang istimewa bagi kami berempat, dan kami bersiap untuk pulang. Tetapi, aku merasa gelisah selama perjalanan pulang. Aku mencoba membagi perasaanku dengan yang lain, mengatakan bahwa aku merasa tidak enak.


Andri mencoba meyakinkanku, “Tenang saja, Ndi. Tidak ada yang akan terjadi. Kita akan baik-baik saja.”


Namun, ketika kami melihat sebuah truk mendekati kami di jalan, Nindi melihat bahaya. Dia berteriak, “Aris, hati-hati! Di depan ada truk!”

Ketika itu, terjadilah kecelakaan. Mobil kami masuk ke dalam jurang. Aku tidak bisa menghentikan air mata yang terus mengalir. Hingga aku kehilangan kesadaran.


Lalu, aku membuka mataku perlahan dan melihat ibuku berada di sampingku. “Kamu sudah sadar, Nak?” tanya ibu dengan suara sedih.

Aku pun bertanya, “Di mana aku, Ibu? Di mana Ana, Andri, dan Aris?”

Ibu menjawab dengan suara terisak, “Kamu di rumah sakit, Nak. Sayangnya, Andri dan Aris tidak bisa diselamatkan di lokasi kecelakaan.”


Aku terdiam mendengar kabar itu, dan air mata tak henti-hentinya mengalir. Hatiku hancur saat aku berpikir tentang Aris. “Aris, mengapa kamu meninggalkanku begitu cepat? Aku sangat mencintaimu, dan kamu malah pergi meninggalkanku,” pikirku dengan penuh kepedihan.


Dua hari kemudian, aku pergi ke makam mereka, berharap bahwa kita bisa bersama sampai tua. Tapi kini, semua itu hanya menjadi kenangan. Aku berjanji untuk selalu mengenang mereka.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama