BERITA [Kecewa, Ketua DPRD Sumatera Barat Tak Dapat Dijumpai Saat Aksi Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM]

Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat menggelar aksi massa di depan Kantor DPRD Sumatera Barat, Kota Padang, Rabu (7/9/22). Aksi ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang menolak kebijakan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, yakni penetapan kenaikan harga BBM bersubsidi pada per Sabtu (3/9/2022).


Gambar 1. Situasi saat Mahasiswa se-Sumatera Barat berkumpul di jalanan dekat Kantor DPRD Sumatera Barat sebelum bertolak ke depan pagar gedung untuk melancarkan aksi.

Aksi massa Mahasiswa Se-Sumatera Barat ini dimulai dengan berkumpul bersama pada sekitar pukul 13.00 di jalanan dekat gedung kantor dan bergerak serentak ke depan pagar Kantor DPRD Sumatera Barat yang saat itu telah ditutup dan dijaga ketat oleh ratusan Polda serta Polri agar aksi tersebut berjalan tertib. Kemudian, para perwakilan mahasiswa meminta diizinkan bertemu dengan Ketua DPRD Sumatera untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Adapun 4 isi tuntutan tersebut, yaitu:

1. Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena akan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat yang baru bangkit setelah pandemi.

2. Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung pada masyarakat dan dialihkan kepada subsidi BBM.

3. Mendesak pemerintah untuk mengatur regulasi pemakaian BBM bersubsidi dan bertanggung jawab atas kebocoran subsidi BBM di masyarakat.

4. Mendesak Menteri Keuangan melakukan transparansi dana alokasi subsidi BBM.

Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya para ketua BEM Se-Sumatera Barat diizinkan masuk ke dalam kawasan depan kantor DPRD sebagai perwakilan mahasiswa untuk bertemu dengan Wakil Ketua DPRD. Salah satu dari tiga Wakil Ketua DPRD, H. Irsyad Syafar, M.Ed. saat itu menyatakan bahwa Ketua DPRD sedang menjalankan tugas di Payakumbuh sehingga tidak dapat ditemui. Hal ini pun langsung menimbulkan kekecewaan dari para mahasiswa. Setelah diminta untuk menghubungi Ketua DPRD melalui via telepon, akhirnya beliau berjanji untuk dapat bertemu langsung dengan perwakilan mahasiswa pada Jumat (9/9/22) pukul 13.00 siang.


Gambar 1. Situasi saat perwakilan Mahasiswa Sumatera Barat (para Ketua BEM) berdiskusi dengan Wakil DPRD di depan Gedung Kantor DPRD Sumatera Barat.

"Kita patut bersyukur karena pada sore ini sudah selesai rekan-rekan mahasiswa menyampaikan aspirasi dan telah diterima langsung oleh wakil ketua DPRD (H. Irsyad Syafar, M.Ed.). Kemudian juga, sudah ada janji di mana Pak Ketua DPRD akan menerima perwakilan mahasiswa pada hari Jumat, setelah salat Jumat, sebelum rapat paripurna, sekitar jam 1 hingga jam 2. Mudah-mudahan ini bisa memuaskan para mahasiswa yang mewakili masyarakat Sumatera Barat untuk menyampaikan aspirasinya," ujar Ketua Kapolda Sumatera Barat saat diwawancarai setelah aksi dilakukan.

Selain itu, saat aksi berlangsung wakil ketua DPRD menyatakan bahwa lembaga DPR/DPRD berbeda dari lembaga lainnya dan secara pribadi juga menerima tuntutan mahasiswa dalam menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM. Hal tersebut tertuang dalam 2 dari 3 poin yang beliau sampaikan di depan pagar Kantor DPRD. "….. Poin kedua perlu saya sampaikan karena tadi sudah saya sampaikan kepada perwakilan mahasiswa bahwa lembaga DPRD tidak sama dengan lembaga pemerintah yang lain, kepemimpinan di DPRD itu kolegtif kolegial dengan 4 kepemimpinan yakni 1 ketua dan 3 wakil. Keempatnya sama kewenangannya, sama tanda tangannya, sama-sama dapat bersurat ke presiden dan lainnya secara aturan. Akan tetapi, karena adek ingin bertemu langsung dengan pribadi ketua DPRD (Supardi), beliau sudah dikontak dan didengarkan oleh perwakilan mahasiswa serta perwakilan media, beliau dapat dijumpai hari Jumat jam 1-2. Poin ketiga, saya secara pribadi wakil rakyat dan PKS ingin menyampaikan sama menolak kenaikan BBM karena kita semua sama merasakan akibat BBM ini, padahal baru 17 Agustus kemarin adanya motto "Bangkit lebih kuat, pulih lebih cepat", jika seperti ini kita tidak bisa bangkit dan pulih," ujar H. Irsyad Syafar, M.Ed. selaku Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat.

Meskipun dapat dikatakan tuntutan mahasiswa diterima, mereka tetap berharap agar Ketua DPRD menepati janjinya untuk dapat bertemu secara langsung di waktu yang disepakati serta menyampaikan ke pemerintah pusat agar dapat mendengarkan aspirasi masyarakat untuk menurunkan kembali harga BBM bersubsidi. "Semoga pendapat mahasiswa dan aspirasi masyarakat dapat didengar oleh pemerintah", ungkap Leo, salah satu Mahasiswa Universitas Bung Hatta saat diwawancarai setelah berlangsungnya aksi.


Gambar 3. Foto dokumentasi para Ketua BEM se-Sumatera Barat yang hadir saat aksi Tolak Kenaikan BBM.

 

 

Noviana Sinta Dewi. S dan Putri Gloria Armalia

UKPM Pena BEM KM FKM Unand

Generasi Aksatawani

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama