RASA 10

Tema               : Romansanya Remaja

 

PUISI

Izinkan Aku Berharap Tak Pisah

Karya: Gabriella Tessalonika

 

Terukir kisah mengenai rasa ini

Mengisahkan  perjalanan cinta yang penuh romansa

Menjadi sejarah dan kenangan dikemudian hari

Mungkin jika tidak bersama, kenangannya yang bisa dirasakan

 

Tak mudah berada di posisi ini

Berharap tak pisah

Namun kekecewaan yang diterima

Menyakiti raga ini

Untuk saat ini, izinkan aku berharap tak pisah

 

Apakah kau sudah temukan yang baru?

Aku masih disini menunggu

Aku menatap punggung belakangmu

Meskipun engkau menatap rupa orang lain

 

Kita bersama ukir cerita cinta

Tertawa bersama, melupakan lara yang menghadang

Berpikir tak berdaya jika tanpa dirimu

Tak terbesit untuk meninggalkanmu

Namun nyatanya engkau yang berpaling hati

Ku cinta padamu, kasihku

 

Jiwa yang Cidera

Karya: Putri Rahmadani

 

Ku titip pesan

Pada setiap udara yang kau hirup

"Tarik napas mu dalam-dalam, lalu..

Hembuskan bersama beban yang kau emban!"

 

Memang begitu

Tak semua tanya punya jawaban

Di waktu bersamaan

Bila tak sanggup menunggu,

Jemput!

Bila tak bisa menerima,

Lepaskan!

Jika tak ditakdirkan,

Ikhlaskan!

 

Karena ya begitu

Dunia diisi dengan kejutan-kejutan

yang memang harus diterima

Untuk ragumu yang belum pasti

Coba cari lagi damaimu dalam hati

Mari hanya mengenang hal baik

 

Untuk selanjutnya

Biar saja waktu memulihkan jiwa yang cidera

 

Rapuh

Karya: Siti Rahmawati Ayunda

 

Angin malam berhembus liar

Membawa kenangan hingga kerawa

Seakan dunia terasa hampa

Meski dulu penuh warna

Hoo jiwa raga….

Tak kusangka tak sekuat baja

Percikan luka menggoroti hawa

Mengalirkan hujan hingga seluas samudera

 

 

CERPEN

Romansanya Remaja

Karya: Salsabila

Seperti biasa, sinarnya yang masuk selalu membuat mataku melebar dengan cepat, ini menandakan pagi telah tiba, segera aku beranjak dari tempat ternyaman dan menyegerakan diri untuk mandi. Kebetulan hari ini adalah hari Minggu, dan semua aktivitas pendidikan diliburkan, untuk itu aku berencana untuk jalan-jalan keluar menikmati udara yang segar.

 

Ibu                   :Tok-tok (mengetuk pintu), “Rey…. Udah bangun, nak? Yuk kebawah sarapan.”

Reyna              : “Iya, Bu. Reyna udah bangun, lagi siap-siap, bentar lagi kebawah.”

Ibu                   : “Oke, nak.”

 

Ya, orang yang teriak tadi,  beliau adalah ibuku. Namanya Narasya  dan saat ini dia bekerja sebagai Dosen di salah satu universitas swasta yang ada di Jakarta. Ayahku bernama Faro Aliando dan bekerja sebagai CO di perusahaan yang ada di Jakarta juga. Makanya nama ku Reyna Putri Nafa, dimana kata Nafa adalah gabungan dari nama kedua orangtuaku dan biasanya, aku di panggil Rey atau Reyna, ya nama depan lah, seperti orang lain pada umumnya. Aku anak tunggal alias tidak memiliki kakak ataupun adik. Karena ini aku sangat dijaga dan terkadang harus banyak cara untuk mendapatkan persetujuan mereka dari segala hal termasuk masa percintaan remaja, dan inilah kisahku.

Aku menuju meja makan untuk sarapan dengan ayah dan ibuku.

 

Reyna              : “Selamat pagi, Yah, Bu.”

Ayah               : “Selamat pagi sayang.Tumben udah siap-siap, mau kemana, nak?”

Reyna              : “Karena hari ini libur, boleh nggak Yah, Rey jalan-jalan keluar, disekitar komplek kita aja kok, Yah..”

Ayah               : “Kalau sekitar sini gapapa, Ayah ijinin.”

Reyna              : “Yeaaaayyy.”

Ibu                   : “Udah… Rey, sarapan dulu gih, nanti nasi gorengnya dingin.”

Reyna              :”Oke, Ibu sayang.”

 

Setelah sarapan akupun langsung beranjak pergi keluar dan pamit dengan ayah ibuku. Huuh.. senangnya bisa menikmati udara segar pagi ini. Aku langkahkan kaki menuju taman bunga dekat komplekku. Bunga-bunga disini bermekaran dengan indahnya, siapapun yang datang kesini akan takjub melihat ciptaan Tuhan ini. Maka kita manusia tidak boleh merusaknya, namun kesadaran belum terbentuk pada beberapa oknum dan aku lihat masi saja ada orang yang mematahkan bunga-bunga yang bermekaran tersebut.

Tiba-tiba….bruk.., aku menabrak seseorang karena terlalu fokus dengan bunga taman ini.

 

Reyna              : “Hmmm… Maaf saya tidak sengaja.” (menundukkan kepala)

Arya                : “Tidak apa-apa.Kenalin aku Arya.”

Reyna              : “Aku Reyna. Emm..Duluan ya soalnya ada keperluan.”

Arya                :”Eh.. i-iya..”

 

Sepanjang perjalanan Reyna merutuki tindakan bodoh yang ia lakukan, Sambil bertanya-tanya dalam hati, mengapa dia melakukan hal demikian.

Keesokan harinya Reyna pun kembali sekolah. Reyna pun langsung menuju kelasnya dan menduduki tempat duduk favoritnya. Disisi lain teman dekat Reyna yaitu Mika merasa heran kenapa Reyna pagi-pagi diam, biasanya sudah banyak cerocosan yang keluar dari mulutnya.Ketika Mika ingin menghampiri Reyna, bel Sekolah pun berbunyi dan Mika mengurungkan niatnya untuk menghampiri Reyna. Tidak lama kemudian datanglah guru masuk kelas dan membawa orang asing memasuki kelas tersebut dan Ibu guru meminta orang tersebut memperkenalkan diri.

 

Arya                : “Hi semua, aku Arya, aku berasal dari kota Surabaya, salam kenal semua.”

Teman sekelas : “Salam kenal juga Arya.”

 

Mendengar nama Arya, Reynapun langsung membulatkan matanya bahwa Arya yang dimaksud adalah orang yang ditemuinya kemarin di Taman. Sambil bertanya dalam hati,

Ini aku gam impi kenapa dia disini, ahhh sudahlah, bodo amat juga, kan.

Kemudian Arya disuruh Ibu Guru untuk duduk disebelah anak yang bernama Fito. Fitopun menerima dengan senang hati. Bel Istirahatpun berbunyi dan tiba-tiba Reyna dihampiri oleh Arya. Arya ingin memastikan bahwa orang yang ditemuinya kemarin adalah Reyna

 

Arya                : “Kamu yang kemarin kan, kamu juga sekolah disini?”

Reyna              : “Hmm.. seperti yang kamulihat.”

 

Reyna pun mengajak Mika menuju kantin dan Mika bertanya apakah dia kenal sebelumnya sama Arya dan kenapa Reyna secuek itu sama Arya. Reynapun mengatakan bahwa dia menemui Arya kemarin di Taman dan sikap Reyna sebenarnya tidak cuek hanya saja malas berbicara lama-lama dengan Arya. Hari demi hari berlalu begitupun kehidupan Arya dan Reyna. Hampir setiap hari Arya mencoba memasuki kehidupan Reyna, dan karena itu hadirlah rasa antara Reyna dan Arya. Namun seolah-olah Reyna tidak memberi celah agar Arya bisa menyatakan perasaannya.Karena hal itu Arya mencoba cara lain dengan datang kerumah Reyna dan pura-pura bertamu kerumahnya.

Sesampainya dirumah Reyna Arya pun menekan bel di pintu rumah Reyna. Kemudian keluarlah seorang wanita cantik yang usianya sudah mulai tua. Siapa lagi kalau bukan Ibunya Reyna. Arya pun menjelaskan kedatangannya kepada Ibu Reyna untuk belajar kelompok, banyak saja alasan Arya setiap harinya untuk bisa menemui Reyna. Melihat kedekatan mereka Ibunya merasa kagum karena sikap Arya yang baik dan sopan. Ibu Reyna mencertitakan hal tersebut kepada ayah Reyna. Kemudian Ayah Reyna melihat juga ada senyum bahagia dari anaknya yang selama ini susah terlihat. Maka Ayah Reyna memanggil Reyna dan Arya untuk berbicara bersama. Ayah Reyna menjelaskan tentang kebahagiaan yang jarang Reyna rasakan, dan karena itu ia memberikan amanah agar Arya menjaga Reyna diluaran sana terhadap bahaya yang mungkin terjadi dan Arya dengan senang hati menerima amanah tersebut karena ini adalah salah satu harapan yang dia inginkan.

 

 

QUOTES

Selamat tinggal, untuk kita yang akhirnya sama patah harus pisah sebab keadaan. Sampai akhirnya keegoisan masing masing mengusai

            -Niatul Aini Hendri-

 

Romansa itu tiada kalah saing, kau malah memintanya untuk memudar, sadarlah kau berhak mendapatkannya

-Raisha Arruya Putri-

 

Ada banyak lembaran baru, cerita baru dan kebahagiaan baru saat bersamamu. Walau dalam kegelapan, satu persatu percikan api dan kenangan kita masih bersinar dengan terangnya

            -Meina Lisa-

 

Aku sadar aku tidak dapat menggapaimu.Karena aku tahu.Mencintaimu, merupakan salah satu kesalahan terbesar dalam hidupku.

            -Muhammad Farras Rinaldy-

 

 

SENANDIKA

 

Melodika Kisah Kasih di Sekolah

Karya: Caroline Anggi Sophia

 

Perihal kisah kasih di sekolah, pengisi kehidupan kala itu. Membuyarkan rasa menggaungkan asa. Ya, asa tatkala dibuat melambung tinggi namun juga seringkali diturunkan jauh dari pandangan. Pertama kalinya mengenal cinta. Dia yang kusebut cinta, ternyata tidak sepenuhnya memberi rasa. Sebagian lainnya masih tertanam di hati yang lain. Tak mau ditutup, seolah tak akan bisa lepas. Seolah mencoba melepas, tapi ia akan kembali mencari sampai ditemukan. Seolah mencoba mengubur, tapi ia rela menghabiskan waktu mengais tak peduli seberapa dalam perasaan itu. Tapi tidak dilakukannya untukku.

Tersadar dalam lamunan perasaan yang telah kabur, bahwa ternyata perasaan ini tak pernah terbalaskan. Ku kira ada ruang kosong yang bisa kuselami. Terlalu naif dan pasif, ternyata ada ruang lain yang ditutup rapat lengkap dengan aksesori kenangan murni di dalamnya. Memilih beranjak pergi adalah keputusan, tapi kemudian berpikir apakah ada udara sisa untukku? Tidak tahu bagaimana akhirnya, tapi melepasmu bahagia adalah bentuk cinta yang paling indah. Ah, perihal cinta semasa sekolah adalah hal rumit menyenangkan. Pengalaman jatuh suka dan cinta yang mewarnai dan memberi pembelajaran.

 

Romansanya Remaja

Karya: Aldy Yusra

 

Remaja yang merupakan masa masa yang sulit. Di mana masa masa remaja masa yang sulit untuk dilupakan. Masa masa di mana hati dan jiwa kita bertambah dewasa. Masalah romansa dan percintaan di masa remaja merupakan masa masa yang indah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama