[BERITA] Seruan Aksi: Permasalahan KIP-K tak Kunjung Usai, 150 Lebih Mahasiswa Unand Terancam Berhenti Kuliah

 

Seruan Aksi: Permasalahan KIP-K tak Kunjung Usai, 150 Lebih Mahasiswa Unand Terancam Berhenti Kuliah

Padang (29/03/22) – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas bersama seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa di Fakultas Universitas Andalas menggelar seruan aksi terkait permasalahan KIP-K yang belum juga menemukan titik terang. Berlokasi di Gedung Rektorat Universitas Andalas pada siang hari pukul 14.00 WIB, seluruh mahasiswa yang turut andil dalam aksi ini turun ke jalan untuk memperjuangkan hak-hak mahasiswa yang hingga kini masih belum bisa masuk kuliah karena terkendala pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Disebutkan bahwa ada sekitar 150 lebih jumlah mahasiswa di Universitas Andalas yang hingga kini masih belum bisa masuk kuliah karena terkendala pembayaran UKT, disebutkan juga bahwa ada pencabutan beasiswa KIP-K dari beberapa mahasiswa. Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Andalas sebelum menyelenggarakan aksi telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mahasiswa/i yang terkendala tersebut, termasuk mendata dan turut melakukan advokasi kepada pihak pimpinan kampus. Namun, ternyata hingga kini belum juga menemukan jalan keluar dan mahasiswa/i yang terkendala beberapa sudah memilih mengundurkan diri dan berhenti untuk melanjutkan perkuliahan.

“Dahulu, kami pernah berdiri disini mendengar Bapak Rektor berjanji bahwa tidak ada mahasiswa di Universitas Andalas yang berhenti kuliah karena tak mampu membayar UKT. Tapi apa yang kini kami lihat, Pak? Beberapa dari teman kami tak lagi pergi kuliah dan berhenti meraih cita-citanya, Pak. Mana janji Bapak dulu, Pak?” ujar salah satu mahasiswa yang melakukan orasi di depan Gedung Rektorat.

Selama kurang lebih satu jam menunggu kehadiran Bapak Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH untuk membersamai seruan aksi hari ini, ternyata beliau terkendala hadir yang kemudian digantikan oleh Bapak Wakil Rektor I, Prof. Dr. Mansyurdin, MS.

“Bapak Rektor sedang berada diluar kota untuk keperluan beasiswa sehingga tidak dapat hadir saat ini” ujar Bapak Wakil Rektor I, Prof. Dr. Mansyurdin, MS. mewakilkan Bapak Rektor untuk mendengarkan seruan aksi dari mahasiswa.

Setelah mendengarkan permasalahan demi permasalahan dari mahasiswa, Bapak Wakil Rektor I, Prof. Dr. Mansyurdin, MS. meluruskan, bahwa munculnya mahasiswa/i yang tidak lolos KIP-K tahun ini penyebabnya yaitu karena tingginya pengajuan KIP-K sedangkan kuota penerimaan terbatas dengan 1600 peserta KIP-K yang lolos verifikasi untuk tahun ini. Kemudian, ada beberapa data yang tergabung antara data mahasiswa yang sama sekali belum membayar SPP dengan mahasiswa yang telah membayar beberapa kali SPP dengan cicilan. Pihak kampus meminta data mahasiswa yang terkendala karena tidak mampu membayar SPP, tetapi saat ini kesulitan memilah dan melakukan verifikasi disebabkan data-data yang tergabung.

Berdalih atas beberapa kendala tersebut, lantas mahasiswa kembali mempertanyakan bagaimana nasib teman-teman yang tidak mampu membayar UKT hingga hari ini.

“Bayangkan teman-teman, bagaimana bisa teman-teman kita membayar UKT semester 1 dan 2 jika ditotalkan menjadi 12 juta kemudian ada uang pangkal sekitar 30 juta dalam jangka waktu yang singkat? Oleh sebab itu, atas komitmen dari Unand yang pernah berkata ‘jangan sampai ada mahasiswa yang tidak melanjutkan pendidikan karena biaya’; kamipun meminta hak atas hal tersebut” penjelasan panjang lebar dari Ramzy, Mahasiswa Fakultas Teknik Angkatan 2019 selaku Korlap seruan aksi hari ini ketika diwawancarai.

Setelah berdiskusi dengan Bapak Wakil Rektor I, Prof. Dr. Mansyurdin, MS., seruan aksi selesai pada pukul 15.51 WIB sembari masih menanti titik terang 150 lebih mahasiswa yang terancam berhenti kuliah.

 

Reporter: Putri Gloria Armalia dan Yolla Dwi Fitri

UKPM Pena BEM KM FKM Unand

Generasi Aksatawani



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama