RAPAT EVALUASI KINERJA BIDANG KEMAHASISWAAN: BELUM MAKSIMALNYA KOORDINASI PANDANGAN ANTARPETINGGI FKM UNAND

 

 


​ Kamis (16/09/21), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas, mengadakan Evaluasi Kegiatan dan Kinerja Bidang Kemahasiswaan yang dimulai pada pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid yaitu online via Zoom Meeting dan offline yang dilaksanakan di ruang sidang lantai tiga FKM Unand.

Kegiatan ini berlangsung dengan penyampaian argumen dan pandangan dari Civitas Academica FKM Unand. Terdapat pro dan kontra dalam penyampaian pandangan terkait permasalahan kemahasiswaan yang terjadi di FKM Unand. Perubahan aturan dan keputusan yang dilakukan oleh Wakil Dekan III FKM Unand, akhirnya berbuntut pada perbedaan pandangan dan perpecahan suara. Perpecahan suara ini berhubungan erat terhadap Aksi 9 September lalu.  

Pro dan kontra dalam pertemuan antara para petinggi FKM Unand dan mahasiswa ini muncul setelah adanya masa transisi, yang mana bidang kemahasiswaan melalui Wakil Dekan III diminta mampu membangun konsep baru berdasarkan arahan dan panduan dari Wakil Rektor III Universitas Andalas. Tuntutan paradigma baru dalam organisasi kemahasiswaan seperti dipacu oleh waktu.

Dalam penyampaian Bapak Aulia Rahman, S.K.M., M.K.M., selaku alumni dari pengurus organisasi yang ada di FKM Unand dan Pembina UKPM Pena BEM KM FKM Unand, mengatakan bahwa, “Latar belakang dilakukan perubahan ini adalah karena kita telah memiliki acuan baru untuk SAPS untuk tingkat capaian lebih menekankan kepada output dan outcome. Selanjutnya, perubahan ini merupakan arahan dari Wakil Rektor III kemudian selanjutnya ke Wakil Dekan III. Perubahan ini dituntut juga karena terlalu banyaknya kegiatan mahasiswa tanpa adanya kolaborasi dan rendahnya tingkat prestasi mahasiswa FKM Unand di tingkat regional dan nasional.”           

 “Terdapat form SAPS baru yang kredit poinnya diberikan untuk 4 kriteria. Sering kali mahasiswa ‘kupu-kupu’ memiliki poin SAPS lebih banyak dari mahasiswa yang aktif di lembaga. Tempat kerja tidak pernah meminta SAPS atau sertifikat panitia. Namun, meminta skill dan kepandaian nyata apa yang dimiliki di luar kemampuan akademik,” sambung Bapak Aulia Rahman, S.K.M., M.K.M. Beliau juga menuturkan bahwa di dalam kalangan lembaga mahasiswa sering terjadi persaingan dan gengsi yang tersirat. Untuk itu pada orientasi yang akan datang, pengalaman, leadership, berorganisasi, softskill, dan masalah tanda tangan jangan dijadikan polemik kembali.

Setelah itu muncul juga pendapat dari perwakilan lembaga mahasiswa yaitu Fakhmad Siddiq Meidila yang mengatakan bahwa, “Bagaimana mahasiswa bisa berprestasi, tetapi di saat yang bersamaan banyak kegiatan yang tidak diberi izin? Pada awal kepengurusan, setiap pembina telah mempresentasikan program kerja dari masing-masing lembaga, tetapi tidak mengintervensi pada saat itu. Pada saat acara berjalan, Wakil Dekan III baru ingin mengubah konsep dan sebagainya dari acara yang ingin diangkat mahasiswa. Perubahan konsep yang secara tiba-tiba bagi mahasiswa selaku pendiri acara, telah membuat mahasiswa kecewa. Padahal acara yang diangkat juga akan mengangkat nama FKM Unand. Mahasiswa akan mendengarkan aspirasi, jika aspirasi kami juga ikut didengarkan oleh Wakil Dekan III.”

Adanya tuntutan pada bidang kemahasiswaan untuk melaksanakan kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan arahan Wakil Rektor III Unand, berdampak pada ketidaksiapan mahasiswa dengan kondisi di lapangan. Ketidaksiapan ini diakibatkan oleh tuntutan yang dirasa tergesa-gesa, di lain sisi tidak mudah untuk memodifikasi kegiatan berorganisasi sesuai tuntutan bidang kemahasiswaan.

Selama sesi penyampaian pendapat, Ibu Dr. dr. Dien Gusta Anggraini Nursal, M.K.M., selaku Ketua Jurusan IKM FKM Unand, menyampaikan bahwa sangat diperlukan koordinasi oleh bidang kemahasiswaan yang menaungi seluruh kegiatan kemahasiswaan kepada pihak-pihak yang terkait dalam perubahan-perubahan ini.  Outcome yang dituntut oleh Wakil Dekan III harus didukung dengan input yang melalui sebuah proses. Minimnya koordinasi tidak hanya dirasakan mahasiswa, tetapi juga antarpetinggi di FKM Unand. Menyambung hal tersebut, Bapak Dr. Idral Purnakarya S.K.M, M.K.M., Ketua Jurusan Gizi FKM Unand menyampaikan, “Ketika ada kendala baru disampaikan kepada kami di jurusan.”

Bidang kemahasiswaan menuntut prestasi sebagai outcome, tetapi tidak didukung dengan input berupa pembinaan dari bidang kemahasiswaan. “Apakah pimpinan sudah menyosialisasikan semua perubahan yang diberlakukan?” Ujar Kajur Gizi FKM Unand sebagai bentuk dukungan  terhadap mahasiswa dan masukan kepada bidang kemahasiswaan. Menanggapi hal ini, Bapak Defriman  Djafri, S.K.M., M.K.M., Ph.D., selaku Dekan FKM Unand merespon bahwa tidak harus bidang kemahasiswaan yang menyosialisasikan, tetapi juga harus ada proaktif dari pihak lain yang mencari tahu.

FKM Unand sangat minim koordinasi, bahkan dari pihak internal para petinggi kampus terutama terhadap mahasiswa yang hanya dituntut melaksanakan sesuai dengan arahan tanpa ada input dari kampus sendiri. “Bangunlah dari input maka FKM Unand akan mencapai outcome yang diharapkan,” penyampaian dari Ibu Dr. Deni Elnovriza, S.T.P., M.Si., selaku Kaprodi Gizi FKM Unand kepada bidang kemahasiswaan.

Hal ini membuktikan bahwa belum maksimalnya koordinasi internal dalam FKM Unand. Sebagian petinggi dan pembina lembaga FKM Unand yang berpihak kepada mahasiswa terkait permasahan yang tengah berkembang di lingkungan FKM Unand, tetap mempertahankan cara pandangnya hingga rapat berakhir. Sebaliknya, bidang kemahasiswaan dan sebagian petinggi FKM Unand lainnya tetap teguh dengan pandangannya untuk mengatasi polemik yang dihadapi oleh lembaga atau mahasiswa di FKM Unand.

Perbedaan pandangan ini terus berlangsung dengan cukup menegangkan tanpa menemukan titik temu. Setelah mengalami perdebatan yang cukup panjang, akhirnya kegiatan ditutup secara sepihak pukul 12.31 WIB oleh Dekan dan Wakil Dekan III FKM Unand. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan dari pihak Pembina dan Pengurus Lembaga KM FKM Unand karena belum adanya penyelesaian akhir dari permasalahan yang diangkat.

 

 

Yori Aprila dan Annisa Alifha Putri

UKPM Pena BEM KM FKM Unand

Generasi Aksara

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama