Pada
hari Kamis malam, 9 September 2021, seluruh elemen KM FKM Unand telah melaksanakan
aksi terhadap pihak Kampus Ungu, yaitu Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Andalas. Aksi ini diadakan dengan pemasangan spanduk serta pengeluaran
Pakta Integritas yang ditanda-tangani oleh perwakilan Keluarga Mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas. Namun, usaha dari mahasiswa ini
kabarnya belum tersampaikan secara maksimal kepada para Pimpinan Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas. Hal ini dikarenakan spanduk yang
menjadi media aksi tersebut telah diamankan pada Jumat pagi sebelum para
pimpinan terkait tiba di kampus. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Aksi
yang dilakukan oleh elemen KM FKM Unand ini bukan tanpa alasan. Setelah
dilakukannya restrukturisasi dan pergantian pemimpin Fakultas Kesehatan
Masyarakat tahun lalu, terjadi beberapa perubahan terkait birokrasi kampus.
Salah satunya yang menjadi sorotan sejak awal adalah hal-hal yang berkaitan
dengan Wakil Dekan III. Pergantian Wakil Dekan III ini tampaknya menjadi
tantangan baru dalam wilayah Kampus Ungu, dikarenakan perannya yang berhubungan
langsung dengan urusan kemahasiswaan.
Kebijakan
dan aturan yang diterbitkan secara tiba-tiba, serta adanya tendensi intervensi
mendadak dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap lembaga, menjadi
awal mula munculnya isu ini. Adanya ketidakjelasan dan inkonsistensi terhadap
informasi yang disampaikan, memicu kebingungan dan kesalahpahaman yang kian
berlanjut.
Seperti
yang disampaikan oleh Muhammad Alfarezi selaku Gubernur KM FKM Unand, bahwasanya
aksi ini dilatarbelakangi oleh keluhan dari Lembaga KM terkait permasalahan
yang ada. Terutama intervensi dalam pelaksanaan kegiatan mahasiswa serta rumitnya
pengurusan administrasi berkegiatan bagi mahasiswa. Pendapat lain juga ditambahkan
oleh Naufal Agiel Nasher, selaku Ketua Departemen Kajian Strategis BEM KM FKM
Unand.
“Aksi
ini muncul karena KM FKM Unand merasakan keresahan yang sama terhadap birokrasi
kampus. Latar belakangnya, karena banyaknya keluhan teman-teman lembaga
terhadap pimpinan kampus, mulai dari perizinan acara yang dipersulit, ketidaktransparanan
pihak kampus terhadap pendanaan acara mahasiswa yang diadakan oleh Lembaga KM
FKM Unand, keputusan yang berubah-ubah, dan yang paling perlu digarisbawahi
adalah tindakan intervensi yang dilakukan baik itu secara langsung ataupun
tidak”.
Pernyataan
serupa juga disampaikan oleh para ketua lembaga yang ada di KM FKM Unand. Selain
itu, rasa kebersamaan dalam memperoleh hak dan berkegiatan di KM FKM Unand
menjadi alasan lainnya mengapa beberapa ketua lembaga tersebut menyetujui keikutsertaannya dalam pelaksanaan
aksi ini dengan cara menandatangani Pakta Intergritas tersebut.
Dari
sudut pandang mahasiswa, beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Wakil Dekan III
tersebut cukup membingungkan dan menciptakan kesan yang tidak nyaman. Hal ini
dikarenakan kegiatan yang selama ini dilaksanakan di FKM dirasa tidak pernah merugikan
pihak manapun. Seperti yang dijelaskan oleh Fakhmad Siddiq Meidila dan Ahmad
Adhitya Risyanda sebagai ketua dari Hima Gizi dan Hima IKM, bahwasanya kegiatan
yang direncanakan oleh masing-masing lembaga memiliki manfaat yang positif dan
tidak melanggar kode etik dari kampus.
Eka
Putri Delni selaku Ketua UKM SAFE BEM KM FKM Unand menyampaikan harapannya
terkait pengadaan aksi ini, “Harapannya, aksi ini dapat tersampaikan pesan dan
tujuannya dengan baik, serta poin-poin dari aksi ini dapat didiskusikan
sehingga menghasilkan keputusan yang tepat bagi mahasiswa dan kampus”.
Harapan
serupa juga disampaikan oleh para ketua lembaga sebagai perwakilan dari elemen
KM FKM Unand yang menandatangi Pakta Integritas dalam aksi 9 September lalu.
Aksi
tersebut masih berlanjut sembari menunggu tanggapan dari pihak pimpinan
fakultas terhadap isu yang tengah berkembang di
FKM Unand ini. Hingga saat berita ini diterbitkan, masih belum ada
tanggapan yang diberikan oleh Pimpinan Kampus FKM Unand.
Bayu
Ananda Nasution dan Anggun Dwi Syakirah
UKPM Pena BEM KM FKM Unand
Generasi Aksara
Posting Komentar