TEMA: GENERASI BANGSA
· POJOK QUOTES
Jika
tidak ingin diejek oleh orang lain,
maka berusahalah untuk menjadi lebih baik agar menjadi cerminan bangsa.
Vivi
Nurul Faiza
Seperti
kata Soekarno, 10 pemuda bisa mengguncangkan dunia. Jadilah salah satunya, agar
kau menjadi generasi bangsa yang bersahaja.
Salshabila Nadya
·
POJOK INFO
Nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa
Nilai
dalam pendidikan karakter generasi bangsa
a. Nilai religius
Mengembangkan sikap patuh terhadap agama yang
dianut dan toleran terhadap agama lain.
b. Kejujuran
Upaya untuk dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan.
c. Toleransi
Menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
d. Disiplin
Perilaku patuh terhadap ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras
Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mencapai
target.
f. Kreatif
Menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
g. Mandiri
Tidak bergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan urusan.
h. Demokratis
Berpikir, bersikap, dan bertindak menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain
i. Rasa ingin tahu
Berupaya untuk mengetahui lebih dalam dan luas dari
sesuatu.
j. Semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Menghargai prestasi
Menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
l. Bersahabat atau komukatif
Berinteraksi dengan orang lain dengan tetap
menghargai.
m. Peduli terhadap lingkungan
Mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya dan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
n. Peduli sosial
Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
o. Tanggung jawab
Melaksanan tugas dan
kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sumber :
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/harmoni/article/view/27196/16294
Angela Fortuna Sekarini
· POJOK
TIPS
Generasi Muda untuk Masa Depan Lebih Baik
Di era kemerdekaan Indonesia, generasi
muda memegang peranan penting dalam terlaksananya proklamasi. Sama-sama kita
ketahui melalui sejarah bahwa golongan muda pada masa itu berjuang demi
mendapatkan kemerdekaan. Pada masa sekarang ini, walaupun kita telah terlepas
dari belenggu penjajan, tetapi Indonesia masih memerlukan generasi muda untuk
menjamin dan menegakkan bangsa Indonesia di masa depan. Kita para generasi muda
sekarang ini bukan lagi berjuang melawan penjajahan dengan senjata, tetapi kita
akan mempersiapkan diri bersaing dengan seluruh negara dengan teknologi,
pendidikan ,ekonomi, dan sektor-sektor lainnya. Hal ini tentu saja kita lakukan
untuk membanggakan nama Indonesia di mata dunia dan membuktikan bahwa Indonesia
mampu bersaing secara global. Apakah kita siap melakukannya? Untuk membangun
bangsa yang lebih baik dimasa depan tentunya kita harus mempersiapkannya dari
sekarang. Ada beberapa tips nih, untuk generasi muda menyiapkan diri sebagai
penerus bangsa:
1. Gali semua potensi yang kamu miliki, karena kamu dapat membanggun bangsa
dari sektor apapun sesuai keahlianmu.
2. Jangan gampang menyerah, menjadi penerus bangsa tentunya akan menghadapi
banyak tantangan. Oleh karena itu generasi muda harus menguatkan tekad agar
tidak mudah menyerah.
3. Menjadi pribadi yang berpikir kritis, dalam membangun bangsa tentu akan
menghadapi masalah-masalah yang harus dipecahkan. Generasi muda saat ini sangat
dituntut untuk dapat berpikir kritis.
4. Jangan takut mencoba, karena semua hal yang kamu lakukan nantinya akan
menjadi pengalaman kamu di masa depan. Jika gagal maka akan menjadi pelajaran
dan jika berhasil maka akan menjadi batu loncatan bagi kamu untuk masa depan
yang sukses.
5. Manfaatkan waktumu sebaik mungkin dengan melakukan hal yang
bermanfaatkan.
6. Perbanyak pengalaman dengan berorganisasi.
Itulah beberapa tips untuk generasi muda
mengarungi masa depan. Yang paling penting siapkan mental dan bulatkan tekad
untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
Sumber:
-
Reviona
Destine
· POJOK SASTRA
Hampir
Padam
Harum mewangi tiap
langkah kakimu
Begitu umpama yang
diangankan tetua terdahulu
Bahwa segala harapan
dalam negerimu
Kini menjadi kuasa penuh
dalam tiap citamu
Menjunjung tinggi segala
norma dan bahasa
Prestasi memenuhi langit
bangsa
Terjatuh namun tetap bangkit
dari asa
Begitu kiranya harapan
untuk generasi bangsa
Lalu apakah yang sudah
kita lakukan hari ini?
Sudahkah kita pergi
melihat apa yang terjadi di dalam negeri?
Langkah-langkah
pemuda-pemudi yang harusnya berani
Unjuk gigi pantang
sembunyi
Apakah sudah begitu
sampai disini?
Wahai kawan setanah air
Rasakan gemuruh es dalam
dada yang enggan mencair
Bukankah semangat itu
menggebu bagai disambar petir
Utarakan dan gemparkan
hingga ke negeri mesir
Perjuangan kita belum
boleh gugur meski tak berhenti di bombardir
Yolla Dwi
Fitri
Pejuang Ilmu
Dialah
Pejuang Ilmu bangsa ini
Mendidik
dan membina kami tekun selalu
Jangan
sandingkan ia dengan Para Penipu
Yang
saat sidang bermandikan halusinasi
Dia
berbagi tanpa pamrih dan lelah
Menyantap
lelah menelan letih
Walau
mentari semakin tinggi menjulang
Semangatnya
tak pernah mati terpadamkan
Dia
mungkin tak sehebat Ilmuwan
Tak
semakmur Anggota Dewan
Tak
setangguh Polwan
Namun
tanpanya, mereka hanyalah angan
Wajahnya
yang mulai sayu
Tubuhnya
yang perlahan membungkuk lesu
Jemarinya
yang mulai kehilangan kuku
Tenaganya
yang tak lagi seperti dulu
Dimakan
usia yang merayap jauh
Namun
ia tak pernah mengeluh
Dia
berjuang di balik panggung
Menebar
Ilmu bukan untuk disanjung
Perjuangannya
bukan untuk diseru
Tapi
dilaksanakannya dengan patuh
Dialah
Guru,
Sosok
Pejuang Ilmu bertekad teguh
Tanpa
ia kami hanyalah debu
Yang
terkenang di hati selalu
Di
bangku sekolah yang tak berkayu
Arthala Citra Paramitha
·
POJOK HUMOR
Murid : “Pak, kenapa lambang negara kita
Burung Garuda?”
Guru : “Karena sesuai dengan hari
kemerdekaan kita 17 Agustus 1945, 17 adalah jumlah bulu di sayap, bulan 8
adalah jumlah bulu di ekor, dan 45 adalah jumlah bulu yang berada di leher”
Murid : “Lalu mengapa negara kita merdeka
tanggal 17 Agustus bukan tanggal 2 Januari misalnya?”
Guru : “Ehhmmm, kalau kita merdeka tanggal
2 Januari maka lambang negara kita bukan lagi burung Garuda melainkan capung,
dengan dua sayap dan satu ekor…”
Sumber
:
https://www.ayoketawa.com/2018/08/kumpulan-humor-pendek-hari-kemerdekaan-17-agustus.html
Radhyana Putri Vhastia Rusli
Posting Komentar