“Tuk apa memulai kembali, jika aku
setengah mati sedangkan kamu hanya setengah hati?”
-Asa
Alvino Wendra-
Pahit manisnya hidup memang selalu
hadir. Sanggup dan tidak sanggup harus tetap jalani.
Yang dapat dilakukan adalah
menguatkan pondasi diri untuk memulai kembali, berjuang tiada henti.
-Lis
Natahdiya Laulaa-
--------
Penyelamat
Oleh
Yolla Dwi Fitri
Berjalan di tengah kabutku, penyelamat.
Membawa lentera di tangannya menyinari
redup senyap juga sayuku.
Lentera terangku menggenggam erat, diam-diam
mengaku dan terjerat.
Karena kamu bilang kita punya pilihan,
tentang apa-apa yang telah kita pertaruhkan.
Memulai dan mengulang adalah dua hal
berbeda.
Tapi, kamu menyinari aku dengan cara
yang sama.
Lembut menyapa aku terjatuh, terangmu
buatku luluh.
Gundah menutupi sedang kamu tersentuh,
berdalih membawa aku yang rapuh,
karna saat itu untaian kata tersusun
telah terenyuh.
Menyusun ulang rencana disini;
lambungkan ke angkasa membumi
dan takkan pernah kembali.
-------
Pantun
Oleh
: Elfifa Nia
Walau si kapal hendak ke pinggir
Habis berlayar di laut seberang
Walau hari Fitri telah berakhir
Tapi ibadahnya jangan sampai hilang
Risau lah burung karena diburu
Takut ditembak di dedaunan
Mari kita buka lembaran baru
Tingkatkan semangat dan perjuangan
_____
Lembaran Baru
Oleh : Silfia Rizky
Kutatap sang dewi malam
Berharap pancaran cahayanya menembus hatiku yang kelam
Kelam karena tak pernah di isi dengan lantunan Al-Qur'an
Hari demi hariku lalui dengan sunyi
Tak ada yang bermakna dalam hidup ini
Entah apa yang salah dalam diriku ini
Apa karena sudah terlalu jauh dari sang Ilahi
Di keheningan malam
Kuhamparkan sebuah sajadah
Berbalut mukena rajut nan indah
Menunaikan suatu ibadah
Berharap ampunan dari Allah
Kini kusadari
Ternyata aku sudah salah arah
Arah yang membawaku ke jurang kegelapan
Hingga aku hidup tanpa merasa adanya Tuhan
Ku tutup lembaran lama
Ku buka lembaran baru
Memulai kembali hidup yang baru
Berharap ada sedikit amal yang bisaku bawa
Sebelum kembali ke pangkuan-Nya
--------
Dua tahun sudah terperangkap dalam rasa yang dalam
Berharap suatu saat ada secercah harapan
Menerangi gemerlapnya hati yang kini kian suram
Memberi kehangatan dalam kehidupan
Namun semuanya hanyalah sebatas angan
Kamu bak fatamorgana
Terlihat dikejauhan, namun dekat tak bisa kugapai
Mencoba diam, tapi kesia-siaan yang ku dapatkan
Mencoba mengejar, namun kau hilang meninggalkan penyesalan
Aku lelah
Mungkin sudah saatnya melepaskan tali yang tak terikat
Mengikhlaskan tangan yang sedikitpun tak bisa digenggam
Merelakan hati yang sudah mempunyai tuan
Dan menutup rapat ilusi yang tak kunjung menjadi kenyataan
Kini saatnya memulai kembali
Menapaki lagi bumi yang tiada bertepi
Membuka lembar baru
Melukis apa yang dimau
Hingga tau kemana arah yang mau dituju
-ZH
_____
Posting Komentar