RASA 10

 

TEMA : MEMULAI KEMBALI

 

Apa yang salah dengan kata “memulai kembali”?

Tidak ada yang salah dengan kata itu,

Manusia diberikan kesempatan kedua untuk memulai kembali

Bukan untuk mengulangi kesalahan yang sama,

Tetapi memperbaiki kesalahan yang lama agar tidak terulang.

-Inda Putri Yani-

 

Orang hebat sekali pun tercipta dari berbagai kegagalan. Lantas alasan apalagi untuk tidak memulai kembali?

-Adisty Fadhilah Pohan-

---------

Kita Mulai Lagi, ya?

Oleh : Putri Aulia Azzahra

Tepat satu tahun yang lalu

Rasa takut dan gelisah menjadi satu

Ada yang ingin ia gapai, katanya

Karena ia sudah tertampar dengan omongan manusia

 

Bukan, bukan karena ia tak melakukan apa-apa

Justru manusia yang dibuatnya geleng-geleng kepala

Ini ambisiku, katanya

 

Namun, semesta kadang tidak mengamini apa yang kita tuliskan

Ada saja yang membuat kita merasa terjebak di palung dunia

Sampai akhirnya ia berfikir “Dunia tidak sekejam itu kok”

Karena apapun yang ia terima akan menjadi buah manis jika ia bersungguh-sungguh

menjalaninya

 

Tak apa

Tidak berjodoh bukan berarti kita harus berhenti, bukan?

Mulai saja dengan langkah kecil walau tak pernah direncanakan

Mulai saja dengan pikiran yang tidak perlu dilebih-lebihkan

 

Bagaimana?

Kita mulai lagi, ya?

--------

Sebuah Imitasi

(Memulai Kembali Tanpa Tiruan)

Oleh : Rezky Fauzan

Terkadang kita harus berlagak seperti orang lain agar dianggap sama dan bahkan tanpa sadar kita mencoba menjadi dirinya. Tapi tahukah kau? Kau mencoba memanipulsi otak dan hatimu sendiri, seharusnya kau bisa tertawa lepas, tapi tawamu tertahan egomu. Apa kau tak tahu? Kau telah dikekang oleh sikap buruk, ya dia egomu sendiri! Hal yang terkadang kau pentingkan menjadi membosankan di matamu bisa jadi itu adalah kelakuan egomu.

Bahkan seorang yang mahir pun dapat melakukan kesalahan karena egonya, tapi orang yang jenius akan mencoba kesempatan berikutnya dengan segala rasa, kecuali egonya. Dan tak jarang seorang yang jenius menuai hasil setelahnya. Dan tahukah kau? Orang jenius tak pernah melakukan sesuatu dengan suruhan tapi melakukannya dengan rasa ingin tahu dan ketelitian. Tidakkah kau bisa berbuat sama? Jika kau berbuat seperti itu orang tak akan menganggapmu imitator, melainkan ilmuwan baru. Tak peduli seperti apa hasil yang kau temukan, tapi kau berhasil mengalahkan ego untuk tidak meniru sesuatu itu.

Perlukah? Jika aku bisa menjawabnya sekarang tanpa berpikir aku akan menjawab “ya”. Kau perlu melakukan sesuatu tanpa meniru orang lain. Jika kau tetap menirunya, ketahuilah kau tengah menggenggam asa yang dirimu sendiri tak ketahui dan aku percaya sebaik apapun hasilnya pasti itu tak lebih baik dengan usahamu sendiri.

Kata “imitasi” tak semudah itu diungkapkan. Jika melakukannya demi kebaikan dirimu dan khalayak tanpa membodohimu, kita bisa percaya kau tengah belajar. Namun, jika kau melakukannya dengan alasan ingin berbuat lebih maka kau tengah celaka. Dan selalu percaya bahwa dirimu mampu. Lihatkan senyummu! Ayo bangkit dan memulai kembali.

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama