Isu Rasisme Mencuat! Apa Peran Mahasiswa?
Permasalahan
rasis nyatanya telah lama terjadi di belahan dunia terutama di Indonesia. Lebih
tepatnya ketika Belanda mulai menancapkan kekuasaannya di Nusantara. Kemudian,
berlanjut di masa revolusi Indonesia dan seterusnya sampai saat ini. Sebelum
kolonialisme tiba di Nusantara, kategori asing maupun anti-asing tidak terlalu
mencolok. Namun, hal ini berubah drastis ketika kolonialisme mulai memasuki
Nusantara. Di fase ini mulai nampak sikap membeda-bedakan satu sama lain
antarmanusia. Hingga Indonesia merdeka dan berkembang sampai saat
ini isu mengenai rasisme
semakin nyata adanya. Dan bahkan Rasisme sesama masyarakat yang ada di
Indonesia.
Bentuk rasisme yang masih mencuat di Indonesia
yaitu diskriminasi terhadap orang-orang papua. Perlakuan rasis bukan
hal yang baru buat orang Papua yang hidup dengan identitas berambut keriting
dan berkulit hitam (ras Melanesia). Ujaran kebencian dan rasis tersebut sudah
sering dilontarkan terhadap orang Papua, baik itu di kalangan masyarakat biasa,
atlet, mahasiswa, pelajar, guru, dosen, maupun pejabat negara yang identitasnya
jelas berkulit hitam dan berambut keriting berasal dari Papua.
Semua ketidakadilan itu terus terjadi di Tanah Papua. Dengan begitu,
perlahan orang asli Papua mulai kehilangan identitas dan jati diri mereka.
Orang asli Papua merasa seperti pendatang di negeri sendiri. Hampir semua
hak-hak mereka diambil. Sampai dengan ruang demokrasi untuk menyuarakan
ketidakadilan di atas tanah Papua pun dibungkam.
Melihat permasalahan di atas, tentu kita
sebagai mesti bisa menjadi agent of
change dan mengubah pola pikir kita terhadap tindakan rasisme tersebut. Karena tidak bisa dipungkiri,
universitas merupakah wadah tempat berkumpulnya seluruh masyarakat dari
berbagai latar belakang daerah untuk sama-sama memperoleh hak menuntut ilmu.
Berikut peran
mahasiswa dalam mencegah rasisme di Indonesia :
1. Dimulai dari diri
sendiri untuk mengubah pola pikir dan open minded akan suatu perbedaan yang
berkembang. Jangan langsung menelan mentah-mentah sesuatu data tanpa analisis
fakta. Karena bisa jadi yang selama
ini kita diskriminasi merupakan hal yang benar.
2. Menjadi pengguna
media sosial yang bijak, karena pasalnya
rasisme sangat mudah dilakukan melalui tindakan cyber
bullying di media sosial. Jadilah pengguna yang berfikir terlebih
dahulu dalam bertindak serta hindari
berita-berita hoax
3. Bertemanlah dengan
orang-orang baru dan memiliki latar belakang
berbeda. Jangan bedakan akses terhadap mereka, karena dengan adanya perbedaan tersebutlah
akan
muncul jiwa toleransi dalam perbedaan di dalam diri
4. Katakan anti terhadap
rasisme dan jangan takut berada dalam circle yang didiskriminasi. Karena
jikalau kita membela sesuatu yang
benar maka impact-nya juga akan baik
nantinya.
Sumber :
https://www.republika.co.id/berita/qbyhqx396/jejak-akar-rasisme-di-indonesia
di akses pada pukul 08.47 WIB
https://jubi.co.id/korban-dalam-keberagaman-kentalnya-rasisme-dan-diskriminasi-terhadap-orang-papua/ di akses pada pukul 08.58 WIB
Rahmad
Fadhil Caesario
UKPM Pena BEM KM UFKM Unand
Generasi Aksara
Posting Komentar