Polusi Udara Bisa Picu Gangguan Mental?

 Polusi udara telah lama disebut sebagai salah satu hal yang bisa menyebabkan masalah kesehatan. Hal ini diketahui bisa menyebabkan sejumlah masalah seperti pada paru-paru dan organ pernapasan lainnya. Sebuah penelitian mengungkap bahwa polusi udara ini juga bisa mengancam kesehatan seseorang secara mental. Polusi udara memiliki partikel debu kecil yang sangat halus. Partikel halus ini bisa masuk ke otak manusia setelah dihirup melalui hidung dan secara langsung menyebabkan peradangan dan kerusakan.

Sebagian besar orang yang mengalami masalah mental diketahui tinggal pada daerah yang memiliki polusi udara tinggi sejak masih anak - anak. Peneliti mempelajari bahwa buruknya kualitas udara secara potensial berkontribusi terhadap masalah mental karena peradangan pada saluran pernapasan. Peradangan seperti ini menyebar ke seluruh tubuh dan mempengaruhi otak. Penyebab potensial lainnya adalah bahwa beberapa polutan udara bisa masuk ke otak melalui hidung dan menjadi penyebab langsung peradangan dan cedera. Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk mendukung hubungan antara polusi udara dan masalah saraf otak. Jika memang ditemukan hubungan antara dua hal ini, maka perlu ditemukan cara mengatasi dan mengobati masalah ini.

Polusi udara juga dikaitkan dengan perubahan perilaku seorang, menghabiskan lebih sedikit waktu di luar, atau menjalani gaya hidup sedenter (kurang aktif), yang juga berhubungan dengan isolasi sosial. Tekanan psikologis yang lebih berat juga berhubungan dengan keadaan polusi yang lebih berat. Contohnya, orang yang tinggal di daerah dengan kadar polusi tinggi (21 mikrogram per kubik meter), memiliki tekanan psikis yang lebih tinggi sebesar 17 persen, dibandingkan mereka yang tinggal di daerah dengan kadar polusi yang lebih rendah (5 mikrogram per kubikmeter). Mekanisme polusi udara menyebabkan gangguan mental memang belum dapat dijelaskan secara pasti. Namun, berbagai penelitian telah menyimpulkan satu hal yang sama, yaitu polusi udara memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mental manusia.

Polusi udara menjadi persoalan serius di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Pada pertengahan tahun 2019, masalah tentang buruknya kualitas udara di negara ini menjadi semakin serius dibicarakan. Berbagai kota besar di Indonesia seperti kota Jakarta, Pekanbaru, Dumai, dll sedang mengalami penurunan kualitas udara. Memang secara ilmiah belum ditemukannya bukti yang menyatakan adanya hubungan polusi udara dengan gangguan mental. Tetapi ada faktor lain yang bisa menjadi pemicu meningkatnya gangguan psikologis pada orang di daerah berpolusi, misalnya penyakit kronis yang diderita akibat paparan udara, serta keadaan emosional yang buruk. Sebab bisa saja, buruknya kualitas udara terjadi akibat kepadatan lalu lintas jalanan atau suara bising mesin-mesin industri. Walaupun demikian, kita tidak boleh membiarkan hal tersebut menjadi masalah yang serius.

Sebagai objek yang rentan terkena polusi udara, sebaiknya kita lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi diri dari paparan polusi udara.Tidak hanya kesadaran masyarakat, perlunya interfensi dari pihak terkait untuk menyelesaikan dan mengantisipasi masalah yang mungkin timbul lebih lanjut juga diperlukan agar dampak buruk dari polusi udara tersebut tidak berpengaruh serius terhadap kesehatan termasuk kesehatan mental, yang tentunya ini dapat merugikan masyarakat. Jika derajat kesehatan masyarakat terganggu pasti akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.Untuk itu, sudahkah ada perhatian dan kesadaran terhadap masalah polusi ini?

Sumber :

https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/sehat/polusi-udara-bisa-picu-munculnya-gangguan-bipolar-dan-depresi.html

https://www.google.com/amp/s/m.klikdokter.com/amp/3623909/hubungan-antara-polusi-udara-dan-gangguan-mental

(Dea Devina Falikha)

UKPM Pena BEM KM FKM Unand

________________________________

Generasi Cakrawala