Padang, UKPM Pena KM FKM UNAND – Kota Padang dan sejumlah wilayah di Sumatera Barat dilanda cuaca ekstrem sejak sepekan terakhir. Hujan lebat yang disertai angin kencang terjadi hampir setiap hari, menyebabkan beberapa titik daerah terdampak banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan pemerintah setempat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Minangkabau Padang Pariaman menyampaikan, hujan lebat diperkirakan masih akan mengguyur wilayah Sumbar hingga beberapa hari ke depan. Kepala BMKG, Desindra Deddy Kurniawan, mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, "Dengan melihat perkembangan dinamika atmosfer aktual, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama hujan lebat disertai angin kencang," ujarnya.
Merespons situasi tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Sekdaprov Arry Yuswandi menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari, terhitung sejak 25 November hingga 8 Desember 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh aparat dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang melaporkan sejumlah kejadian bencana yang telah menimpa warga. Hingga Rabu (26/11/2025), tercatat sekitar 27.433 warga terdampak akibat banjir, longsor, dan pohon tumbang di berbagai kecamatan, termasuk Koto Tangah, Lubuk Begalung, dan Padang Timur. Beberapa rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga sedang, sementara akses jalan di beberapa titik sempat terputus akibat longsor dan pohon tumbang.
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan pasar juga terdampak hujan deras. BPBD Kota Padang terus melakukan pemantauan dan penanganan darurat, termasuk evakuasi warga yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir. Petugas juga menyiapkan posko pengungsian dan distribusi logistik bagi warga terdampak.
Menurut BMKG, fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh labilitas atmosfer dan pertemuan massa udara basah dari Samudera Hindia yang bertemu dengan daratan Sumatera Barat. Kondisi ini menyebabkan pembentukan awan hujan tebal yang dapat menurunkan intensitas hujan ekstrem dalam waktu singkat maupun berkepanjangan.
BMKG kembali menegaskan bahwa potensi cuaca ekstrem di Sumatera Barat, termasuk Kota Padang, masih tinggi hingga awal Desember. Oleh karena itu, warga diimbau untuk tetap siaga, mengantisipasi hujan lebat dan angin kencang, serta selalu mengikuti instruksi pemerintah dan petugas BPBD demi keselamatan bersama.

Posting Komentar