RASA 2: Semua Belum Usai


Puisi/Sajak

Pesona Yang Tak Akan Padam

Oleh Laras Rasi Alviola

Keindahan alam, abadi menyapa

Gunung menjulang, lautan terhampar

Keajaiban dunia tak ‘kan pernah luntur

Semua belum usai, pesona terus berlanjut

Semua belum usai, perjuangan tetap berlanjut


Biarlah waktu berlalu, cerita tak berkesudahan

Keajaiban hidup terus tercipta dalam tiap hela nafas

Semua belum usai, dunia terus berputar

Kita pun melangkah, mengejar impian yang tak terhenti


Akan Selalu Abadi

Oleh Laras Rasi Alviola

Di balik mentari yang merona,

Cerita tak pernah selesai terungkap.

Segala rindu dan harap mewujud,

Semua belum usai, masih terbentang.


Di setiap detik yang berlalu,

Hingga gelap malam datang menyapa.

Kisah tak ‘kan padam, tiada berakhir,

Dalam ruang waktu, ia abadi berdiam.


Sudut Kedewasaan

Oleh Gita Anggraini 

Karya Nuttelaas


Hanya sepersekian detik

Untuk pikiran patah itu kembali

Membentuk penawaran masa depan 

Yang belum siap dirinya lihat


Layaknya hal yang sukar ditebak

Bagian itu menyusun sudut dengan cepat

Sebab, setuju ataupun tidak

Dewasa tak lagi bisa digugat 


Kita dipaksa melawan berisiknya kehidupan 

Dengan data yang mungkin masih rapuh

Belum sepenuhnya sembuh

Sebab harus kembali bertaruh



Quotes 

Oleh Laras Rasi Alviola

"Di balik setiap akhir, terdapat permulaan baru. Semua belum usai, cerita baru sedang menanti untuk ditulis."

"Meskipun saat ini terasa berat, ingatlah bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya. Ketika kamu berjuang, kamu masih memiliki peluang. Semua belum usai, teruslah berusaha."



Senandika

Oleh Laras Rasi Alviola

"Di balik senyuman yang terukir, cerita masih tersimpan dalam setiap hati. Tangis yang terpendam menanti saat tiba. Walaupun waktu berlalu, semua belum usai. Kita terus berjuang, ‘tuk menjalani cerita yang belum selesai."

"Di sela embusan angin, harapan masih berkibar. Dalam kegelapan malam, bintang-bintang berkelip penuh keyakinan. Meski lelah menghampiri, semangat tak pernah surut. Karena di setiap detik yang berlalu, kita tahu, semua belum usai."


Suatu Hari Nanti

Melda Gusmawati

Suatu hari nanti, rembuk jarak akan menyatu dan memanjangkan lengannya. Menjauhkanmu dariku atau menjauhkanku darimu. Semisal itu terjadi, aku ingin menghabiskan celah waktu untuk mengunjungi kepalamu yang tak pernah lengang, selalu berisik. Sebab, yang tenang adalah senyummu, tetapi, isi kepalamu adalah jalan raya paling usik.

Suatu hari nanti, retak angin mungkin saja menjilat tubuh kita. Sebab, yang hangat tak lagi bisa kita miliki.

Hatimu, hatiku

Ceritamu, ceritaku

Tawamu, tawaku

Sebab itu, mencintamu adalah mencintai kecemasan dan kemungkinan yang terjadi di masa depan. Kelak, setiap kemungkinan akan menjelajahi jemari dan perasaan kita. Tetapi doa-doa selalu menyampaikan segala yang ada.



Cerpen

"Jejak yang Tak Pernah Terlupakan"

Oleh Laras Rasi Alviola

Di sebuah desa terpencil yang dikelilingi oleh hutan lebat, hiduplah seorang gadis bernama Maya. Maya adalah seorang penjelajah sejati yang gemar berpetualang dan mengeksplorasi keajaiban alam. Suatu hari, Maya mendengar cerita dari neneknya tentang sebuah gua misterius yang tersembunyi di dalam hutan. Cerita itu memikat hati Maya, dan ia merasa bahwa petualangan itu adalah sesuatu yang belum usai.


Tanpa ragu, Maya memutuskan untuk menemukan gua tersebut. Dengan membawa peta dan peralatan pendakian, ia melintasi hutan yang lebat dan menempuh perjalanan yang menantang. Maya menghadapi rintangan dan bahaya, tetapi semangatnya tidak pernah padam. Baginya, semua belum usai sampai ia menemukan gua tersebut.


Setelah berhari-hari mencari, Maya akhirnya menemukan gua tersebut. Ia terpesona oleh keindahan gua yang tersembunyi di dalam hutan. Stalaktit dan stalakmit yang indah menari-nari di langit-langit gua, mencerminkan cahaya yang masuk dari celah-celahnya. Maya merasa seperti menemukan dunia yang baru, dan rasa kagumnya tidak tergambarkan.


Namun, di dalam gua itu, Maya menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar keindahan alam. Ia menemukan jejak-jejak sejarah yang tertinggal di sana. Ada gambar-gambar kuno di dinding gua, yang menceritakan kisah perjalanan manusia zaman dahulu. Maya merasakan getaran dari sejarah dan merasa bahwa cerita ini belum usai.


Maya memutuskan untuk mempelajari lebih lanjut tentang gua itu dan mencatat setiap detail yang ia temukan. Ia berbagi penemuan dan pengetahuannya dengan masyarakat desanya. Bersama-sama, mereka memutuskan untuk melestarikan gua dan menjaga jejak sejarah yang tak pernah terlupakan.


Maya dan masyarakat desa bekerja sama untuk menjadikan gua sebagai objek wisata edukasi. Mereka membangun jalur pendakian yang aman, menandai jejak-jejak sejarah, dan memberikan penjelasan tentang keunikan alam dan sejarah di gua tersebut. Semua orang yang berkunjung ke gua itu terpesona oleh keindahannya dan menghargai nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.


Dengan upaya Maya dan masyarakat desa, gua itu menjadi destinasi yang populer dan menjadi sumber pendapatan bagi desa tersebut. Maya merasa puas, tetapi ia tahu bahwa masih banyak hal yang bisa dilakukan. Ia berjanji untuk terus menjaga gua itu dan menggali lebih dalam lagi tentang sejarah yang ada di dalamnya.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama