RAPI 1: Sering Dianggap Menggemaskan, Obesitas Membahayakan Masa Depan Anak

 


Ditulis oleh anggota Divisi Human Resources Development (HRD) UKPM Pena KM FKM Unand 2024

Arifa

Obesitas pada anak memang harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak terutama orang tua, peran orang tua dalam hal ini merupakan kuncinya untuk mencegah obesitas pada anak, para orang tua harus lebih peduli terkait masalah ini dan bukan hanya dianggap hal sepele, tentunya dukungan dari pemerintah dan berbagai sektor juga diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta menimbulkan kepudulian dari masyarakat.

Elvina Mulyani Yusadi

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak para orang tua yang lebih menyukai anak kecil mereka mempunyai badan yang gemuk, semakin gemuk semakin bagus karena dianggap sehat bagi mereka sehingga sering lupa bahwa terlalu gemuk juga tidak baik bagi kesehatan sang anak karena akan memicu obesitas sehingga menimbulkan penyakit lainnya. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran serta kepedulian dari para orang tua menjadi penyebab dasar  masalah ini. Orang tua perlu lebih memperhatikan pola makan anak, tak hanya sekedar makan banyak tetapi juga memberikan makanan yang cukup dan seimbang kepada anak mereka.

Jihan Rahma Dhani Fitri

Obesitas pada anak umumnya terjadi karena gaya hidup keluarga terutama orang tuanya. Menurut Riset Kesehatan Dasar, 1 dari 3 masyarakat di Indonesia mengalami obesitas. Bahkan, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Dalam satu dekade terakhir, persentase obesitas terus meningkat karena perubahan pendapatan yang lebih baik. Salah satu tantangan dalam mencegah dan mengendalikan obesitas, yaitu akses teknologi dan fasilitas yang customer-oriented seperti layanan pesan makan online dan ojek online, sehingga masyarakat kurang melakukan aktivitas fisik. 

Dengan demikian, pencegahan dan pengendalian obesitas di Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pihak, baik lintas sektor maupun lintas program, swasta, dan masyarakat. Masyarakat seharusnya mampu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kepedulian terhadap obesitas. Pencegahan obesitas memerlukan komitmen dari individu itu sendiri untuk bertanggung jawab terhadap kesehatannya, terutama dalam menerapkan perilaku hidup sehat. Salah satu program pemerintah, yaitu peringatan Hari Obesitas Sedunia disetiap tanggal 4 Maret, diharapkan mampu menjadi sarana dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah, dan komponen masyarakat lainnya dalam mencegah obesitas.

Hafifah

Obesitas adalah kondisi yang tidak pernah diinginkan setiap orang yaitu ketika tubuh mengalami berat badan yang berlebihan. Obesitas tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti keturunan, pola hidup, serta asupan yang berlebihan. Menurut Profesor Dante Saksono Harbuwono, yang membuat seseorang anak gemuk bersumber dari keluarganya, apabila orang tua gemuk makanya anaknya juga gemuk, karena anak mengikuti pola hidup orang tuanya. Hal tersebut ada benarnya karena anak-anak pada umumnya hanya bisa mengikuti arahan dari orang tuanya.

Anak-anak yang gemuk sering dipuji menggemaskan namun dibalik pujian tersebut terdapat hal yang harus kita waspadai pada pertumbuhan anak tersebut. Saya setuju jika anak gemuk memiliki fisik yang menggemaskan. Namun, karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan, ada baiknya orang tua mengawasi anak terutama dalam makanan yang tinggi gula. Pada dasarnya, anak-anak sangat menyukai makanan ataupun minuman manis. Jika anak-anak terlalu sering mengonsumsi olahan tersebut, dapat berakibat tidak baik bagi kesehatan anak kedepannya.

Orang tua tentu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anaknya, maka dari itu, orang tua dapat mengajari anak dalam memilih isi piring mereka saat makan. Hal ini diharapkan dapat menurunkan tingkat obesitas pada anak-anak.

Cindy Putri Maharani

Saya sangat setuju dengan pendapat dari Profesor Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan, bahwa di balik kesan menggemaskan anak-anak yang mengalami obesitas, tersembunyi risiko serius seperti sindrom metabolik yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan masalah pembuluh darah. Sebaiknya, kita menekankan urgensi untuk mencegah obesitas pada anak-anak karena akan membawa dampak buruk pada kesehatan mereka di masa depan.

Menurut Profesor Dante, akar permasalahan obesitas pada anak-anak seringkali bersumber dari pola hidup keluarga. Jika orang tua gemuk, anak-anak cenderung mengikuti pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya menerapkan pola hidup sehat di dalam keluarga sebagai langkah awal untuk mencegah obesitas.

Pedoman gizi seimbang seperti “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan disarankan oleh Profesor Dante, dengan menekankan konsumsi makanan yang kaya protein daripada karbohidrat. Meskipun karbohidrat penting untuk energi, harus dibatasi agar anak-anak tidak mengalami kegemukan. Ini adalah langkah awal yang bisa kita lakukan agar mengurangi resiko obesitas pada anak-anak.  

Menurut Riset Kesehatan Dasar, satu dari tiga masyarakat di Indonesia mengalami obesitas, sementara satu dari lima anak mengalami kelebihan berat badan. Persentase obesitas telah meningkat dalam satu dekade terakhir, terutama karena perubahan pendapatan yang lebih baik yang memengaruhi pola makan dan gaya hidup.

Dr. Eva Susanti, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Kementerian Kesehatan, menyoroti tantangan dalam pencegahan obesitas, termasuk gaya hidup kurang aktif dan lingkungan makanan yang tidak sehat. Dia menekankan perlunya dukungan lintas sektor dan kesadaran masyarakat dalam mengatasi obesitas.

Peringatan Hari Obesitas Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam mencegah obesitas, dengan tema global “Lets Talk About Obesity” dan tema nasional “Ayo Lawan Obesitas”. Ini merupakan kesempatan bagi semua pihak, termasuk pemerintah, organisasi profesi, swasta, dan masyarakat, untuk bersatu dalam upaya pencegahan obesitas.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama