BERITA : Peran Masyarakat dalam Menciptakan Lingkungan Sehat Melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

C:\Users\Kryptonix\Documents\ARGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH\phbs_rumahtangga.jpg
Ilustrasi : Rumah Sakit Krakatau Medika

Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, penting bagi setiap individu untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kebiasaan ini menjadi kunci utama dalam memastikan kesejahteraan dan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.


Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur-jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. PHBS sendiri telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2266/Menkes/Per/XI/2011, tentang Pedoman Pembinaan PHBS. Kebijakan PHBS telah diatur oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari-hari dengan hidup bersih dan sehat.


Tujuan utama dari gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui kesadaran yang ditanamkan pada individu. Kesadaran ini menjadi langkah awal bagi setiap individu untuk berkontribusi dalam mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat utama dari PHBS adalah menciptakan masyarakat yang memiliki kesadaran kesehatan, dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai, sehingga mereka dapat menjalani gaya hidup dengan menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan yang diperlukan.


Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, masyarakat dapat mengurangi risiko terkena penyakit menular, termasuk flu, diare, dan penyakit kulit. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menekankan agar masyarakat dapat lebih menyadari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Dokter dr Erlina Burhan dalam acara diskusi "Pembelajaran Tiga Tahun Covid-19" di Jakarta Pusat pada Kamis (9/3/2023). 


“Ada banyak masalah kesehatan lain yang nyata, seperti tuberkulosis, malaria, infeksi virus dengue, kanker, jantung dan pembuluh darah, penyakit metabolik, stroke, stunting, dan lain-lain,” kata Erlina. 


“Kalau PHBS sudah dilaksanakan, kemungkinan (untuk) tertular penyakit sangat-sangat rendah,” sambungnya.


Ia juga mengatakan agar masyarakat dapat mengonsumsi nutrisi yang seimbang dan sehat. Konsumsi makanan juga penting untuk mencegah penyakit yang tidak menular. “Kalaupun penyakit tidak menular, ya dengan konsumsi nutrisi seimbang dan sehat. Kurangi garamnya supaya tidak hipertensi (darah tinggi). Jangan makan yang terlalu berlemak pada orang-orang yang rentan (kolesterol). Tapi, kalau masih masa pertumbuhan, enggak apa-apa makan lemak,” ungkap dia. Perilaku hidup bersih dan sehat harus dilakukan setiap saat, tanpa memandang waktu ataupun tempat. 


Anak Cuci Tangan dengan Air Mengalir dan Sabun (Sumber : Media Indonesia)


Masyarakat terutama anak-anak dihimbau untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah beraktivitas di luar rumah agar tumbuh kembangnya tidak terganggu dengan adanya penyakit akibat perilaku yang tidak bersih. 


"Upaya menjaga anak Indonesia tetap sehat lebih efektif dengan melakukan tindakan promotif dan preventif untuk memiliki periaku hidup bersih sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Ini cara termudah dan termurah," tutur Vice President Personal Care PT Unilever Indonesia Tbk, Deborah Sadrach, dalam peluncuran Dokter Kecil Award 2012 di Jakarta, Senin (26/3/2012). 


Perilaku hidup bersih dan sehat harus diterapkan di mana saja, baik di rumah, tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya. Kebersihan lingkungan harus dijaga agar semua orang dapat hidup dalam lingkungan yang sehat dan nyaman.


Tanggung jawab untuk mengadopsi perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya ada pada individu, tetapi juga pada keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Semua orang memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dengan edukasi dan kesadaran masyarakat. Pemerintah dapat memberikan pelatihan serta sumber daya untuk membantu masyarakat memahami pentingnya kebersihan dan kesehatan. Selain itu, kampanye-kampanye sosial juga dapat digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.


Dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat untuk semua orang. Melalui edukasi dan kesadaran yang terus-menerus, diharapkan setiap individu akan menjadi agen perubahan menuju masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.


Muhammad Fajar Erlangga

Magang Divisi Penelitian & Pengembangan

UKPM Pena KM FKM Unand


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama