RAPI 08 : Pemberian Vaksin HPV pada Anak Kelas 5 dan 6 SD

Riset dan Survei

1. Sebanyak seorang angkatan 2020, 8 orang angkatan 2021, dan 7 orang angkatan 2022.



2. Apakah anda tahu Vaksin HPV?



: sebanyak 2 orang tidak mengetahui vaksin HPV, dan 14 lainnya mengetahui vaksin HPV


3. Apakah anda tahu bahwa angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia tinggi?



: sebanyak 11 orang mengetahui kejadian tersebut, namun 5 orang lainnya tidak.

4. Menurut anda, apakah dengan kebijakan baru ini akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat?



: seluruh responden menjawab iya.


5. Jika iya, jelaskan alasan anda

: Mayoritas responden berpendapat kebijakan vaksin HPV gratis ini akan berdampak positif pada kualitas kesehatan reproduksi masyarakat Indonesia. Dengan adanya program ini, meminimalisir permasalahan kesehatan reproduksi, dan dapat menambah pembiayaan. Melalui program ini pula, jangkauan masyarakat semakin luas, yakni masyarakat ekonomi kebawah karena biaya vaksin HPV yang tak dapat dijangkau kalangan masyarakat ekonomi ke bawah.


6. Menurut anda, apakah vaksin HPV ini perlu diberi insentif untuk orang dewasa, seperti yang diberikan pada anak sekolah dasar kelas 5 dan 6 pada program ini?



: sebanyak 12 orang setuju dengan opini ini, namun 4 orang tidak sependapat.


7. Jelaskan alasan jawaban anda

: Responden yang setuju berpendapat bahwa orang dewasa menjadi penyumbang tertinggi kasus kanker serviks di Indonesia, yang salah satunya akibat tidak masifnya pemberian vaksin HPV ini. 

Responden yang tidak setuju berpendapat bahwa program seperti ini memang dikhususkan untuk anak sekolah kelas 5 dan 6, sedangkan orang dewasa perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan vaksin ini. Selain itu, beberapa berpendapat bahwa perlu ditekankan pada sosialisasi kepada orang dewasa mengenai pentingnya vaksin HPV ini sebelum diberinya insentif bantuan vaksinasi masal, sebab orang dewasa sendiri banyak yang sudah mampu untuk melakukan vaksinasi mandiri.


8. Menurut anda, seberapa urgensi kah vaksinasi HPV ini secara masal di Indonesia?

: Seluruh responden setuju bahwa program vaksinasi ini sangat urgen. Mengingat angka kasus dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia tinggi. Program ini tepat dalam tindakan pencegahan sedini mungkin pada anak-anak. Mengingat pula pola hidup masyarakat sekarang yang bebas, program ini menjadi pencegahan sedini mungkin. Selain itu, jika dilihat dampaknya kedepan mengancam generasi penerus dan menjadi ancaman pada bidang ekonomi nantinya.


9. Apakah perlu pendidikan reproduksi pada anak sekolah dasar, terutama kelas 5 dan 6, guna memaksimalkan tujuan program vaksinasi HPV ini?


: Seluruh responden setuju bahwa program vaksinasi HPV perlu didukung dengan pendidikan reproduksi.


10. Kemukakan alasan jawaban anda pada pertanyaan sebelum ini

: Pendidikan reproduksi sedini mungkin amat perlu dikenalkan pada anak sekolah. Seminimal mungkin mengenai kebersihan alat reproduksi guna mengurangi resiko penyakit organ reproduksi dengan memperhatikan metode dan bahasa penyampaian yang sesuai dengan umur anak sekolah. Selain menjaga anak dari resiko penyakit, rasa ingin tahu ataupun pertanyaan mereka mengenai organ reproduksi sebagai keadaan tubuh mereka pun dapat terjawab. Disini besar peran orang tua dalam membimbing dan mengedukasi anak dengan cara yang bijak dan tepat.


Opini

Pemberian Vaksin HPV Pada Anak Kelas 5 dan 6 SD


Pemberian vaksin HPV (Human Papilloma Virus) merupakan salah satu program yang sedang digenjarkan oleh Kementrian Kesehatan pada anak SD kelas 5 dan 6 guna mencegah terjadinya penyakit akibat HPV dan kanker saluran reproduksi, seperti kanker serviks dan kanker anus. Program pemberian vaksin HPV menurut Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sangatlah tepat karena pada umur 10 tahun sistem imunitas manusia sedang sebaik-baiknya dan anak-anak pada umur tersebut belum aktif/pernah berhubungan seksual. Sedangkan untuk orang yang sudah pernah dan aktif dalam berhubungan seksual disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, sebelum memperoleh Vaksin HPV ini. Pemberian vaksin HPV diberikan sebanyak 2 kali. Anak-anak yang divaksin kelas 5 SD akan divaksin setahun setelahnya.

Hal ini merupakan langkah yang baik dari pemerintah, khususnya Kementrian Kesehatan dalam upaya mengurangi jumlah penderita kanker mengingat kanker rahim ataupun kanker servik menjadi salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Terlebih, vaksin HPV selain dikatakan aman oleh Ketua IDI, juga telah dinyatakan efektif oleh FDA (Food and Drugs Administration). Sehingga sudah sepatutnya vaksin ini dipromosikan secara lebih massif pada masyarakat Indonesia agar banyak masyarakat yang teredukasi dan mau untuk divaksinasi. Namun, ada baiknya ketika akan memperoleh vaksin ini berkonsultasi lebih dahulu pada dokter, karena lembaga seperti CDC belum merekomendasikan vaksin ini untuk masyarakat rentan, khususnya ibu hamil dan orang sakit.


Syakira Barara Fauzal, Elvina Apsari, Intan Seprianingsih, dan Malika Alea Putri Soehendra

UKPM Pena KM FKM Unand

Generasi Arunakara 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama