BERITA : Uji Kelayakan Ketua Pelaksana FKM Fair 2023

Jumat (05/05/2023), Uji Kelayakan Ketua Pelaksana FKM Fair Unand 2023 dilaksanakan di Gedung Laboratorium FKM Unand Limau Manis, Padang. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Gubernur KM FKM Unand 2023.

Presentasi Grand Design dilakukan oleh seluruh Calon Ketua Pelaksana FKM Fair yang diawali dengan presentasi dari Calon Ketua Pelaksana nomor urut satu hingga nomor urut enam. Terjadi diskusi yang cukup mendalam dengan audiens terkait grand design, strategi, hingga komitmen yang dimiliki oleh para Calon Ketua Pelaksana FKM 2023. 

Diskusi dihentikan sementara dengan ISHOMA dan dilanjutkan lagi pada pukul 14.00 WIB. Dilakukan tanya jawab oleh Panelis terhadap semua Calon Ketua Pelaksana FKM Fair. Setelah itu, kegiatan berlanjut kepada pemilihan Ketua Pelaksana FKM Fair. Pada perolehan pertama, terjadi jumlah suara seri antara Calon Ketua Pelaksana nomor urut 2 dan 5, Ananda Rada Putri dan Sarah Sausan Khalisa. Namun, hal itu belum dapat dipastikan, siapa ketua pelaksana terpilih. Karena masih ada penilaian dari Panelis yang akan diumumkan pada Minggu (07/05/2023) melalui Live Instagram oleh tiap lembaga.


 


Gambar 1. Perhitungan Suara Calon Ketua Pelaksana FKM Fair 2023


Dalam wawancara bersama saudara Falah Fauzi selaku Gubernur KM FKM Unand, terkait hal yang melatarbelakangi FKM Fair. FKM Fair awalnya bernama 'Pekan Raya'. Kemudian alasan diadakannya FKM Fair. Pertama, banyaknya acara yang diadakan dengan jenis sama. Kedua, banyaknya proposal yang diajukan dan dikhawatirkan tidak dapat memenuhi dana dari semua acara tersebut. Dengan adanya penggabungan tersebut, kita juga bisa lebih fokus pada kaderisasi. Bukan hanya fokus pada event-event yang diadakan. 

Terkait proses pelaksanaan Uji Kelayakan Ketua Pelaksana FKM Fair, terjadi kemunduran terhadap jadwal yang ditentukan sebelumnya. Kendala lainnya, yaitu kehadiran massa diawal berbeda setelah ISHOMA dan tidak seluruh warga FKM hadir. 

Dalam menanggapi Pro-Kontra dari diadakannya FKM Fair, Falah Fauzi selaku Gubernur KM FKM Unand mengatakan, "Kenapa sosialisasi ke warga FKM kurang sekali? Yang pertama, karena kita baru merintis, baru memunculkan lagi. Jadi, memang yang akan disampaikan ke warga FKM seharusnya sudah pasti. Kegiatannya, rangkaian dan segala macam. Karena kita baru, jikalau kita sosialisasikan sekarang, takutnya berubah dan tidak pasti, kita menghindari hal itu."

Menurut pandangannya, tidak sepenuhnya benar kalau tidak diadakan sosialisasi ke Warga FKM. Memang secara langsung tidak ada, seperti ke kelas-kelas. Namun, pembahasan ini sudah dibicarakan diawal kepengurusan dengan rapat lembaga, rapat inti lembaga hingga rapat antara koor tiap lembaga. Dalam rapat itu juga disampaikan untuk disebarluaskan info terkait acara tersebut. Dengan begitu, semua lembaga sudah tahu dan semua pengurus sudah tahu. Mereka juga termasuk Warga FKM.

Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada Kemahasiswaan terkait FKM Fair, disambut dengan baik dan positif. Kemudian, dari Uji Kelayakan Ketua Pelaksana, nantinya akan diadakan Bincang Publik. Dengan memperkenalkan Ketua Pelaksana FKM Fair yang terpilih ke Warga FKM dan diadakan forum terkait acara yang akan dilaksanakan. 

"Harapannya tentu sukses. Kan ini memang baru tahun ini. Sebelumnya pernah diangkatkan, namun berhenti di tengah jalan. Sehingga itulah sedikitnya masalah. Sehingga ini tahun pertama kita angkatkan. Tentu, harapannya berjalan dengan lancar, sukses, dan sesuai rencana yang akan kita lakukan. Harapannya, output-nya juga lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap Falah Fauzi dalam wawancara tersebut.

Beliau juga mengatakan, "Ini tidak bisa dipungkiri. Apapun yang kita lakukan, pasti tidak luput dari kekurangan. Karena kita tidak bisa luput dari kesalahan. Cuma kita akan meminimalisir, seminimal mungkin. Harapannya, ini bisa disambut baik dengan Warga FKM dan dapat berkontribusi didalam FKM Fair. Berpartisipasi nantinya, menyukseskan acara. Karena ini bukan membawa nama lembaga, tetapi nama KM FKM. Dengan namanya FKM Fair."


 


Gambar 2. Penyegelan Penilaian Penelis terhadap Calon Ketua Pelaksana FKM Fair 2023


Dari hasil wawancara lainnya bersama salah seorang Panelis, yaitu saudara Muhammad Alfarezi, beliau mengemukakan tanggapannya terkait hal yang melatarbelakangi pelaksanaan FKM Fair ini. 

“FKM Fair ini tidak tiba-tiba muncul, tentu terdapat pergolakan sebelumnya. Kalau ditarik mundur, sepengetahuan saya kenapa diadakan FKM Fair, itu dimulai di tahun 2021. Pimpinan kita saat itu atau dari pihak dekanat saat itu menginginkan seluruh acara nasional digabungkan dalam satu kegiatan, karena untuk pendanaan lebih mudah. Sekarang sudah PTN-BH, jadi terkait pendanaan itu tentu berbeda dengan sebelumnya untuk kegiatan mahasiswa utamanya. Dan juga karena PTN-BH tersebut, seluruh pendanaan bagi kegiatan mahasiswa dan lainnya tergantung kepada IKU (Indikator Kinerja Utama). Jadi, harapan dari dekanat waktu itu, seluruh kegiatan besar diharapkan dalam satu kegiatan atau mata proposal yang sama. Tahun 2021, kebetulan saat itu saya menjadi gubernurnya, sudah merancang bersama ketua lembaga dan itu karena offline juga, jadi disepakati kalau tidak salah bulan Mei juga atau Juni tahun 2021. Kita belum bisa untuk menghendaki keinginan dari dekanat untuk saat itu, karena waktu itu merupakan hal yang baru dan juga kondisi online. Dinamika tersebut juga kembali terjadi di tahun 2022, yang saya ketahui itu kendala utamanya juga di SDM, dan lain sebagainya. Di tahun 2023 ini, alhamdulillah FKM Fair ini sudah berjalan meski dengan banyak PR juga.”

Beliau berpendapat bahwa Uji Kelayakan Ketua FKM Fair 2023 ini merupakan suatu langkah bagus yang dilakukan oleh seluruh lembaga karena dapat mengetahui seleksi secara terbuka, siapa yang layak menduduki posisi kepemimpinan di kepanitiaan FKM Fair ini. Uji Kelayakan ini bukan hal yang baru dan merupakan salah satu ikhtiar dari lembaga untuk mendapatkan para pemimpin yang terbaik dari yang terbaik. Untuk pelaksanaan Uji Kelayakan kali ini, untuk skala 1-10 menurut Muhammad Alfarezi, yaitu delapan (8). Alasannya karena sosialisasi dari FKM Fair ini belum gencar, tetapi hanya di lingkup Inko lembaga saja dari yang beliau dengar atau ke lingkup yang menjadi anggota lembaga, belum menyeluruh ke Warga KM. Tetapi dengan seleksi terbuka ini, sebenarnya menjadi suatu ikhtiar lembaga untuk menggaungkan FKM Fair ini ke warga KM. Dari yang dilihat cukup ramai dari warga KM hadir, walaupun didominasi oleh lembaga juga. Tetapi ini merupakan suatu hal yang baik untuk FKM Fair kedepannya.

Menanggapi Pro-Kontra yang terjadi beliau berpandangan bahwa “Pro-Kontra tentu di setiap kegiatan itu ada, terlebih kegiatan FKM Fair ini baru. Tentu sedikit-banyaknya terdapat Pro-Kontra, ada yang mendukung dan ada yang tidak. Tetapi kita disini perlu menggaris bawahi, FKM Fair ini walaupun baru terlaksana tahun ini, tapi perjalanannya setidaknya sudah dari dua tahun lalu. Kalau memang, misalkan kurang tahu Masyarakat KM FKM ini terkait FKM Fair, rasanya dapat dibilang kecil kemungkinannya, karena ini sudah pembicaraan dari tahun-tahun sebelumnya. Semoga baik Warga KM maupun Inko lembaga bersikap bijak untuk mengawal dan juga menjalani FKM Fair ini. Karena kita tahu, hal yang baru tentu tidak berjalan mulus. Jadi, ada beberapa Pro-Kontra beberapa kerikil yang harus dikawal dan juga dijalani bersama. Sebenarnya sudah bagus, jika ada Pro-Kontra, artinya kelembagaan ini berjalan tidak hanya manut saja, tetapi tentu perlu diapresiasi langkah yang sudah diambil oleh seluruh lembaga untuk FKM Fair ini,” tuturnya.


Beliau mengharapkan agar kegiatan FKM Fair ini dapat terlaksana dengan baik dan bisa mengangkat nama FKM di tingkat Nasional. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa siapapun yang menjadi pemimpin di FKM Fair ini dan juga kepanitiaannya nanti, serta semua pihak perlu memperhatikan jika mengangkat acara Nasional, tentu ada kriteria Nasional. Jadi, kriteria Nasional tersebut harus dicapai, entah itu dari kepesertaan dan sebagainya sehingga acaranya bisa menarik. 

“Hal ini sudah di sounding dari bulan April kemarin, walaupun sounding tersebut kurang, itu menjadi PR bersama, baik untuk ketua panitia yang terpilih nanti bersama lembaga untuk menghadapi gejolak ataupun dinamika yang ada di KM FKM Unand terkait FKM Fair ini. Semoga bisa terlaksana dengan baik. Pro-Kontra pasti ada, tetapi bagaimana cara lembaga dan ketua nanti untuk menyikapinya, itulah yang menjadi jawaban untuk kita semua,” pungkasnya.


Fitri Dini Aulia Sari, Syakira Barara Fauzal, dan Zerly Affi Walti

Generasi Arunakara

UKPM Pena BEM KM FKM Unand


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama