INFOGRAFIS

 

Tips Wawancara untuk Jurnalis

 

1.     Siapkan catatan dan nikmati percakapan yang terjadi

Pewawancara yang baik selalu mempelajari latar belakang narasumber mereka. Suasana familier akan meningkatkan rasa percaya diri dan membuat narasumber lebih terbuka. Beberapa pewawancara profesional malahan jarang mengikuti naskah yang telah disiapkan atau merujuk pada catatan saat wawancara terjadi. Pendekatan yang lebih baik adalah dengan membiarkan pembicaraan mengalir secara alami.

2.     Sesuaikan energi, suasana hati, dan gestur dengan narasumber

Pewawancara yang baik juga tahu bagaimana membuat narasumber nyaman untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi pada diri mereka. Salah satunya dengan menyesuaikan energi, suasana hati, gaya bahasa, bahkan bahasa tubuh mereka. Dengan cara tersebut dapat menghadirkan rasa aman bagi narasumber dan bahasa tubuh dapat menunjukkan isyarat bahwa pewawancara hadir dan terlibat sepenuhnya dalam percakapan tersebut.

3.     Menjadi pendengar yang aktif dan fleksibel

Pewawancara yang terampil tidak hanya mampu mendengarkan kata-kata yang diucapkan narasumber, tetapi juga nada di mana kata-kata itu diucapkan, jeda dan nuansa jawaban, serta hal-hal tersirat yang tidak dikatakan. Menjadi pendengar yang aktif dan fleksibel memungkinkan pewawancara mengetahui kapan saat yang tepat untuk beralih ke topik baru dan kapan saat untuk menyelidiki lebih dalam dengan pertanyaan lanjutan. Pertanyaan spontan sering kali menghasilkan jawaban terbaik, tetapi peluang tersebut hanya muncul dari mendengarkan secara mendalam dan terlibat dalam percakapan.

4.     Tumbuhkan rasa ingin tahu

Wawancara tidak akan berjalan sempurna tanpa rasa ingin tahu yang ditunjukkan oleh pewawancara. Keinginan mempelajari lebih jauh mengenai orang-orang di sekitar merupakan salah satu trik komunikasi yang efektif untuk digunakan. Menumbuhkan rasa ingin tahu dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan lebih banyak detail, menggali secara mendalam ide-ide yang menarik minat, dan mempelajari hal-hal yang melatarbelakangi orang lain melakukan sesuatu.

5.     Berlatih untuk menurunkan ego

Membicarakan diri sendiri memang menjadi hal yang menyenangkan karena perhatian audiens terpusat kepada kita. Namun, ketika mewawancarai narasumber memposisikan narasumber sebagai fokus. Menurunkan ego juga sangat penting untuk menumbuhkan rasa ingin tahu yang akan mendukung jalannya pembicaraan.

 

Setelah melakukan tips wawancara di atas, pewawancara perlu meninjau kembali hasil wawancara untuk memastikan semua pertanyaan terjawab dan kutipan penting telah tercatat. Setelah itu, mengubah hasil wawancara tersebut menjadi sebuah artikel. Gunakan gaya penulisan yang sama dengan wawancara untuk menunjukkan konsistensi dalam liputan.

 

Sumber: https://www.ekrut.com/media/langkah-langkah-wawancara

 

Sausan Akbari Affa

UKPM Pena BEM KM FKM UNAND

Generasi Aksatawani

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama