RASA FKM 16


Kita sama-sama terlalu sibuk memastikan dengan banyak memberikan kesimpulan. Padahal kesimpulan itu sendiri hanya pandangan bukan kenyataan. Sesungguhnya kita hanya berpura-pura dalam keraguan, sebab tahu bahwa kepastian yang pasti hanyalah ketidakpastian.

-Nola Vita Sari-

--

Tanpa Kepastian

Oleh : Rezky Fauzan


Di kala dua insan merona saling sapa, 

Mata bertemu senyum, 

Sapa berbalas hati

Alam sadari hal ini terjadi, seakan damai dengan kondisi, 

Ketika dua insan lugu mengikat janji berlandaskan ikrar suci


Memadu kasih hari ke hari, 

Gelak dan tawa mengiringi, 

Membawa mereka ke ujung bumi dengan khidmat dalam hati. 

Namun, insan ini buta, tak pandai menganalisa diri, tuli akan kata hati


Berpegangan tangan ke sana kemari, 

Hanya dengan ucapan janji, tanpa disuguhi bukti

Satu di antara keduanya lupa, bahwa di dunia ini banyak yang tak pasti, 

Seperti janji si mulut manis yang pandai memainkan hati,

Tak ada yang bisa dipegang kecuali sudah ada bukti


Lantas dengan janji saling mencintai, dia suguhkan raga jiwa diri,

Tanpa pamrih kembali, dan lalu sudah bisa ditebak akhir jalan cerita ini, 

Ditinggal pergi, hilang dari muka bumi, saling membelakangi, saling melupakan diri, dan menyesali hari

Sebab selalu ingat kata tuan itu, dunia indah ini banyak hal yang tak pasti

___

 

Kepastian

Oleh : bored_xixi


Seringkali kita berharap akan sesuatu yang belum tentu kita tau 

Apakah itu akan terjadi atau tidak terjadi sama sekali

Kadang karena terlalu mengharapkan hal itu terjadi

Kita malah dikecewakan dengan harapan itu sendiri

Seperti suatu kepastian, 

Ketika mengharapkan kepastian dari seseorang akan hubungan kita 

Namun ia terkadang tidak jelas

Menyuruh kita berharap, 

Tetapi tidak memberi kepastian yang jelas 

Menggantung, membuat diri ini bingung

Apa susahnya memberi kepastian?

Jika tak ingin memberikan kepastian,

Jangan menggantung harap, 

Karena itu hanya akan memberikan bekas luka

___

Kausalitas kepastian

Oleh : Ashanrr


Kau tahu bukan?

Api takan lahir tanpa percikan

Kaca takan rekah tanpa hantaman

Dan paku takan lekat tanpa pukulan

Ya, semua sama

Setiap hal butuh kausalitas

Lantas apa yang kau harap?

Menanti tanpa permisi?

Berangan tanpa himbauan?

Kau fikir pintu terbuka tanpa ketukan?

Hah, mimpi

Kau perlu menyenggol agar dilihat

Kau juga perlu menyentuh agar dirasa

Dan terakhir, kau perlu mengungkap agar dijawab

Kini, dua jalur yang perlu kau pilih

Duduk bersimpuh mengharap pemilik rumah membuat celah pintu

Atau berdiri mencipta denting pada lonceng rumah




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama