RASA 15

 

TEMA: TENGGELAM

 

Tenggelam dalam Sepi

Oleh: Noviana Sinta Dewi. S

 

Malam kembali datang meniupkan angin gulana

Menyapa gadis yang duduk di tepian jendela

Menyelimuti pikir yang terus bertanya

Apakah rintikan hujan sepi ini tak ada habisnya?

Hampa.

Satu kata yang terus mengalir membasahi dirinya

Bahkan menimbulkan genangan yang hendak menenggelamkan jiwa raganya

Bisakah bulan menemaninya?

Atau bawa serta bintang jika bersedia

Untuk menyelamatkan tubuh yang hampir tak berdaya

Meski hanya sementara katanya

Hingga langit kembali bercahaya

Hingga terkuras air yang hampir mencuri napasnya

 

Senandika

Oleh: Najwa Syiba Hansyaf

Aku telah lelah menelusuri perjalanan ini, hari demi hari ku lalui dengan perasaan hampa. Namun, aku tak memiliki keinginan untuk berhenti. Sebab kakiku masih berharap bahwa aku akan membawanya ke tempat tujuan awal kami. Aku terlalu naif bila ku katakan aku masih menginginkanmu, namun kenyataannya memang begitu. Bagaimana mungkin, aku tidak menyadari bahwa yang mempedulikan aku lebih banyak dari yang aku kira, mereka mencoba membawaku ke alam nyata, alam yang sebenarnya kita tempati. Sementara aku disini masih mengharapkanmu untuk kembali. Kenyataannya, aku sudah tenggalam dalam pikiranku sendiri, ah diriku ini.

 

Pantun

Oleh : Adinda Zahra Fadillah

 

Pergi ke pasar membeli ikan

Listrik padam ruangan kelam

Apalah daya jika kau tinggalkan

Sudah pasti bahtera kita akan tenggelam

 

Quotes

Lebih baik bertengkar karena cinta dan tetap bersama, dari pada diam tenggelam dalam kesepian dan menanggung kebencian.

Annisa Alifha Putri

 

Tak masalah jika menangis, barangkali ada tawa setelah tangismu tenggelam

Nadhifah Salsabila

 

Hidup ini bagaikan diatas air. Berenang, mengapung, ataupun tenggelam semua keputusan ada di tangan kita. Maka bertindaklah dengan bijak!

Rani Andari

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama