TEMA:
KEBANGKITAN
·
POJOK QUOTES
Gagal dalam berjuang
bukan berarti kau harus pulang
Akan tetapi, ayo bangkit
lagi dan berjuang!
Angela
Fortuna Sekarini
Untuk mencapai sesuatu, harus
diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja
seperti jatuh durian yang telah masak.
-Mohammad Natsir-
Ghefira
Vania Saldha
·
POJOK INFO
Kebangkitan
Nasional Indonesia
Kebangkitan
Nasional adalah Masa di mana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan,
Kesatuan dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama
penjajahan Belanda dan Jepang. Masa ini ditandai dengan dua
peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan
ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik
etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Tokoh-tokoh yang mempolopori
Kebangkitan Nasional, antara lain yaitu; Sutomo, Ir. Soekarno, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki
Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dll.
Asal usul Kebangkitan Nasional
Pada
tahun 1912 berdirilah Partai Politik pertama di Indonesia
(Hindia Belanda), Indische Partij. Pada tahun itu juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (di Solo),
KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (di Yogyakarta), Dwijo Sewoyo dan
kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang
Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi
Oetomo, tapi sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada
tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.
Serikat ini awalnya berdiri
untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang
menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Suwardi Suryaningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera,
menulis "Als ik eens Nederlander was” ("Seandainya aku seorang Belanda"), pada tanggal 20
Juli1913 yang memprotes keras rencana
pemerintah Hindia
Belanda merayakan 100 tahun
kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto
Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat dihukum dan
diasingkan ke Banda danBangka, tetapi karena "boleh memilih", keduanya dibuang
ke Negeri Belanda.
Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit
dipulangkan ke Hindia Belanda. Saat ini, tanggal berdirinya Boedi
Oetomo, 20 Mei, dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Sumber:
https://sumbarprov.go.id/home/news/7692-kebangkitan-nasional-indonesia-20-mei-1908.html
Tiara Annisa Gyatri
·
POJOK TIPS
Tips untuk Bangkit dari Kegagalan
1. Pandang
kegagalan sebagai jalan menuju sukses
2. Ambilah
pelajaran berharga dari kegagalan tersebut
3. Banggalah
jika anda pernah mengalami kegagalan
4. Berpikir
jauh ke depan
5. Jagalah
pikiran agar selalu memikirkan hal yang positif
6. Ingatlah
kesuksesan terdahulu yang pernah dirasakan
7. Kelilingi
diri dengan orang-orang yang positif
8. Evaluasi
rencana dan teruslah mencoba sampai berhasil mewujudkannya
Sumber:
https://www.tipspengembangandiri.com/bangkit-dari-kegagalan/
Sonia Asyrifa Ummi
Tanjung
·
POJOK SASTRA
Aku Anak Indonesia
Diri ini adalah putra bangsa
Berliannya negri nusantara
Bibit unggulnya Indonesia
Tidak peduli dengan negara asing
Tak peduli seberapa kuatnya Amerika
Atau majunya negara Rusia
Dakukan tetap setia pada Indonesai
Sorak meneriakkan “MERDEKA”
Semangat patriot Sumpah Pemuda
Tetap berkobar hingga akhir hayat
Sebab ingat pesan Bung Hatta
“Anak muda boleh pandai beretorika
Tapi juga harus sadar untuk mewujudkan kemakmuran
Dan kesejahteraan rakyat yang menjadi cita-cita”
Putriani
Tambunan
·
POJOK HUMOR
Setelah Bu Guru selesai menjelaskan pelajaran.
Maka, beliau memberikan kesimpulan sebelum kelas berakhir.
Guru :
Anak - anak, di dalam jiwa kita harus ada ya rasa nasionalisme. Rasa itu haru
selalu tumbuh dan menjadi jiwa kita ya.
Murid : Baik, Bu.
Astuti : Bu, gimana cara nya agar rasa
nasionalisme itu tumbuh, Bu?
Guru : Sebagai murid bisa belajar serius,
berjuang demi kemajuan bangsa, dan bangkit melawan ketidakbenaran yang ada di negara
kita. Itu bisa menjadi caranya, Nak.
Astuti : Oh begitu, siap, baik, Bu.
Guru : Baik anak-anak, ibu ada tugas untuk
kalian.
Astuti : Ibu, saya bangkit melawan
ketidakbenaran Bu.
Guru : Loh, ada apa nak? Kok tiba-tiba?
Astuti : Iya Bu, saya harus lawan, soalnya ibu
kasih tugas di hari cuti bersama. Ini kan tidak benar Bu, seharusnya kami libur
bukan sibuk mengerjakan tugas. Jadi kami bangkit melawan ketidakbenaran ini.
Guru : Lohh…
Gabriella Tessalonika
Posting Komentar