RASA FKM 8: Esok Kan Lebih Baik

 


Puisi/Sajak

Harapan Baru
Oleh Khalista
Esok mentari ‘kan terbit lagi
Menyapu gelap, membawa janji
Hilang lara, sirna nestapa
Datang bahagia, tumbuh asa

Cahaya Esok Hari
Oleh Khalista
Luka hari ini perlahan sirna
Terganti cerahnya pagi bermakna
Esok menyapa dengan senyuman
Menggenggam mimpi dan harapan


Quotes

Oleh Wingsi Alfajri

“Selalu ada harapan di balik setiap tantangan, karena esok adalah misteri yang penuh peluang”

"Esok adalah peluang baru untuk memperbaiki hari ini"


Senandika

Oleh Indah Dwi Lestari 

Hari ini mungkin penuh luka, tetapi aku percaya, esok membawa harapan baru. Sekalipun langkahku kecil, aku akan terus melangkah. Karena esok, ‘kan lebih baik.

Gelap malam ini tak ’kan selamanya. Aku yakin, esok mentari ‘kan bersinar lebih terang, dan aku akan lebih kuat menyambutnya.


Cerpen

Esok ‘Kan Lebih Baik
Oleh Anisa Calista

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau dan perbukitan, hiduplah seorang pemuda bernama Budi. Budi adalah sosok yang ceria dan penuh semangat, meskipun hidupnya tidak selalu berjalan mudah. Ia tinggal bersama ibunya, Siti, yang bekerja sebagai petani. Setiap pagi, mereka berdua bangun sebelum matahari terbit untuk merawat ladang mereka.

Suatu hari, saat Budi sedang membantu ibunya di ladang, mereka mendengar kabar buruk. Hujan deras yang mengguyur desa selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir. Banyak petani kehilangan hasil panen mereka, termasuk ladang milik Siti. Mendengar berita itu, hati Budi terasa berat. Ia tahu betapa keras ibunya bekerja dan betapa besar harapan mereka untuk masa depan.
“Bu, kita akan bangkit lagi,” kata Budi dengan penuh keyakinan. “Esok kan lebih baik.”

Siti hanya tersenyum pahit. “Anakku, kadang hidup ini tidak seindah harapan kita. Tetapi Ibu percaya pada semangatmu.”

Setelah hari-hari sulit berlalu, Budi memutuskan untuk tidak menyerah. Ia mulai mencari cara untuk membantu ibunya dan para petani lain di desa. Ia mengajak teman-temannya untuk melakukan penggalangan dana. Mereka menjual kerajinan tangan dan makanan tradisional di pasar desa. Dengan kerja keras dan ketekunan, mereka berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli bibit baru dan alat pertanian.

Budi juga mengoordinasi pelatihan untuk para petani tentang cara bertani yang lebih baik dan tahan terhadap cuaca ekstrem. Ia ingin agar semua orang di desanya bisa bangkit dari keterpurukan bersama-sama.

Suatu sore, saat matahari mulai terbenam, Budi dan ibunya duduk di beranda rumah sambil menikmati teh hangat. “Bu, lihatlah,” kata Budi sambil menunjuk ke arah ladang yang mulai ditanami bibit baru. “Kita sudah memulai langkah baru.”

Siti menatap ladangnya dengan penuh harapan. “Iya, Nak. Ibu percaya esok ‘kan lebih baik.”

Minggu demi minggu berlalu, dan usaha mereka mulai membuahkan hasil. Ladang-ladang yang dulunya hancur kini tumbuh subur kembali. Para petani di desa pun semakin optimis dan saling membantu satu sama lain.

Ketika musim panen tiba, desa itu dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan. Hasil panen melimpah, lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Budi dan Siti berdiri di tengah ladang mereka yang hijau subur, merasakan angin sejuk yang berhembus lembut.

“Terima kasih, Nak,” kata Siti sambil memeluk Budi erat. “Kau telah membawa harapan baru bagi kita semua.”

Budi tersenyum lebar. “Ini semua berkat kerja keras kita bersama. Dan ingatlah, Bu, esok ‘kan selalu lebih baik jika kita mau berusaha.”

Sejak saat itu, desa kecil itu tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya tetapi juga karena semangat persatuan dan harapan yang tak pernah padam dari para warganya. Setiap kali menghadapi kesulitan, mereka akan selalu mengingat satu kalimat sederhana: "Esok ‘kan lebih baik."

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama