RASA 07 : Mental Health

Quotes

Menangislah, jika kamu merasa itu membuatmu lebih baik. Terkadang, luka tidak harus disembuhkan dengan cara yang istimewa, namun disembuhkan dengan kamu yang mengakui bahwa dirimu memang terluka

-Azra Khairunnisa Hanifa-


Ketika jalan mu bertemu buntu, kamu hanya perlu berbalik bukan berhenti. Temukan jalan yang lain dan kembali berlari

-Annisa Salsabila-


Jika kita fokus pada luka, kita akan terus menderita. Tetapi jika kita menjadikannya sebagai pelajaran, kita akan terus berkembang

-Nahda Fitry Ayendra-


Akan selalu ada badai di setiap liku hidup, bertahanlah, hingga tak ada badai yang bisa menenggelamkanmu. Karena akan selalu ada alasan untuk tetap hidup

-Trianda Nurlia Hidayat-


Puisi


Malam

Oleh Annisa Salsabila


Hujan kembali mengepungku, meringkuk dalam angan yang setinggi bintang di angkasa

Saat menipis dalam ingatan tentang permainan kata yang menyelekit, menusuk relung tak terhingga

Aku mengadu

Kembali sesak, saat aku hanya mampu terbisu

Hanya bisa menerka tanpa ada usaha

Seolah semua bisa saja nanti diulangi


Dingin menusuk, bak salju yang hanya singgah di hati

Semua terasa membeku

Aku ingin seperti dahulu. Melepas semua rasa hanya dengan setetes air mata

Jiwa ku seakan kosong, meringis mengikuti alur yang terbawa dalam dosa

Tolong aku tuhan …


Kenapa aku hanya bisa mengetik kata, yang seharusnya aku sebut dalam sujud dan do'a?

Aku terlalu bingung dan tak punya tujuan, seakan jiwa dan ragaku telah terpisah

Aku hanya bisa menatap nanar diri pada cermin, melihat sekelibat diri yang telah asa


Pikiranku hanya tentang angan dan menanti untuk terwujud

Ajari aku kembali pada sebuah kata yang dahulu sempat terucap

Tentang bagaimana diri ini dengan bangga mengatakan, bahwa ia, seorang pejuang dan akan menjadi pemenang

Bukan yang sekarang



Zona Waktu

Oleh Trianda Nurlia Hidayat


Dunia menuntut kita untuk selalu bergerak cepat

Selalu menuntut kesempurnaan

Pagi, siang, malam, tak pernah berhenti

Seakan dunia tak pernah tidur


Ketahuilah, zona waktu setiap orang berbeda

Tidak ada yang lebih cepat

Tidak ada yang lebih lambat

Semua berjalan sesuai zona waktunya

Beredar sesuai garis takdirnya


Kita berjalan di atas jalur masing-masing

Jalur yang berbeda di setiap orang

Tuhan akan selalu punya rencana terbaik untuk setiap hamba-Nya

Di waktu yang tepat


Setiap kita berjuang di jalan masing-masing

Dan akan sampai di titik pencapaian

Semua akan terlewati, pasti terlewati

Hingga kita siap untuk tumbuh menjadi lebih tangguh



Senandika


Lirih tangisan jiwa yang terus menerus tak pernah sembuh. Mengharapkan pelukan hangat tuk berikan rasa aman. Bohong! Dunia tak pernah benar-benar berikan kebahagiaan yang nyata. Pergilah yang jauh jika perlu, berikan ruang pada jiwamu untuk kembali sembuh, hanya diri sendiri yang mampu berikan setitik harapan untuk jiwa yang telah terluka.

-Azra Khairunnisa Hanifa-


Menangis ketika senja memanggil, teringat akan jalan lama yang sering ditempuh, berteduh dibawah hujan yang sesekali terdengar tak seirama. Panggilan itu terus memanggil, mengingatkan pada belaian beberapa tahun yang lalu. Tak pernah terganti, indah selalu. Meski kini jalannya jauh, tapi rasanya masih seperti dulu.

-Nahda Fitry Ayendra-


Cerpen


Teman Baru di Kota Baru : Kisah Adam dan Kakek Bijak

Oleh Muhammad Arif Saputra


Ada seorang anak laki-laki bernama Adam, ia baru saja pindah ke kota baru bersama keluarganya. Awalnya, Adam sangat senang karena kota barunya terlihat indah dan menarik. Namun, seiring berjalannya waktu, Adam mulai merasa kesepian karena belum memiliki teman di kota barunya.


Setiap hari, Adam pergi ke sekolah dengan wajah murung. Dia merasa sulit untuk berbicara dengan teman sekelasnya dan merasa tidak diinginkan. Suatu hari, saat Adam pulang dari sekolah, dia bertemu dengan seorang kakek yang sedang berjalan-jalan di taman dekat rumahnya. Kakek itu mengajak Adam untuk duduk dan berbicara dengannya.


"Kamu terlihat sedih, Nak. Apa yang terjadi?" tanya kakek itu dengan lembut.


Adam merasa nyaman berbicara dengan kakek itu. Dia bercerita tentang perasaannya yang kesepian dan sulit berteman di kota barunya. Kakek itu mengerti perasaan Adam dan memberinya beberapa saran.


"Pertama-tama, kamu harus bersikap positif. Cobalah untuk tersenyum dan mengobrol dengan orang-orang di sekitarmu. Kamu akan terkejut betapa mudahnya untuk berteman jika kamu memulai percakapan," kata kakek itu.


Kakek itu juga memberikan saran agar Adam mencari kegiatan di luar sekolah yang menarik minatnya, "Mungkin kamu bisa mencari klub atau komunitas yang sesuai dengan hobi atau minatmu. Dengan bergabung di sana, kamu bisa bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama denganmu," lanjut kakek itu.


Adam merasa lebih baik setelah berbicara dengan kakek itu. Dia merasa seperti ada harapan untuk membuat teman baru dan menikmati kota barunya. Keesokan harinya, Adam mengikuti saran kakek itu dan mencoba tersenyum pada teman-temannya di sekolah. Dia juga mulai mencari klub atau komunitas yang sesuai dengan minatnya.


Beberapa minggu kemudian, Adam merasa bahagia, karena sudah berhasil membuat teman-teman baru. Dia bergabung dengan klub musik di sekolah dan berhasil menemukan teman-teman yang senang bermain musik. Adam juga merasa lebih percaya diri dan tidak lagi merasa kesepian.


Adam belajar bahwa penting untuk membicarakan perasaannya dengan seseorang dan mencari bantuan jika membutuhkannya. Dia juga belajar bahwa terkadang membutuhkan waktu dan usaha untuk merasa nyaman di lingkungan yang baru. Kini, Adam merasa senang dan siap untuk mengeksplorasi kota baru bersama teman-teman 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama