BERITA [Air Indonesia Sebesar 70% Terkontaminasi Tinja, Kesehatan Rakyat Dipertanyakan?]

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 2 miliar orang menggunakan sumber air minum tercemar tinja. Bukan main, kondisi tersebut jelas mengkhawatirkan. Cemaran tinja pada air bisa menyebabkan berbagai penyakit, utamanya diare. Diare sendiri menjadi penyebab utama kematian balita.

Selain diare, ada juga beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh kontaminasi tinja. Sebut saja kolera, disentri, tipus, dan polio, serta beberapa jenis infeksi saluran pernapasan akut. Ada beberapa ciri yang bisa diperhatikan dari air minum terkontaminasi tinja. Berikut di antaranya, mengutip berbagai sumber:

-        memiliki rasa yang tidak biasa, bisa rasa logam, berminyak, atau amis;

-        memiliki bau, seperti bau sulfur;

-        berwarna keruh;

-        berbusa;

-        sedikit kotor, ada bintik-bintik putih dan sejenisnya.

Lantas, apa yang harus dilakukan?

Ahli lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) Suprihatin mengatakan bahwa sanitasi menjadi faktor penting untuk menjaga air tetap bersih.

"Sanitasi jadi faktor kunci untuk menjaga air bersih," ujar Suprihatin, mengutip Antara, masyarakat bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah kontaminasi. Berikut di antaranya.

1.     Membersihkan kamar mandi

Masyarakat diimbau untuk membersihkan kamar mandi secara berkala. Selain itu, jangan lupa juga untuk menyemprot kamar mandi dengan cairan desinfektan.

2.     Mencuci tangan

Mencuci tangan tak cuma untuk mencegah penularan Covid-19, tapi berbagai penyakit. Mencuci tangan bisa menghilangkan berbagai bakteri penyebab penyakit yang ada di tangan.

3.     Masak air hingga matang

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memasak air minum hingga benar-benar matang.

Suprihatin menyarankan masyarakat untuk tidak langsung mematikan kompor saat air telah mendidih. Biarkan air mendidih setidaknya selama 1 menit. Cara ini ampuh untuk memastikan bahwa bakteri benar-benar hilang dalam air minum yang terkontaminasi tinja.

Nadia Ayunda

Magang UKPM Pena BEM KM FKM Unand

Generasi Aksatawani

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama