TEMA: PERGERAKAN
· POJOK QUOTES
Apabila
kau mulai bergerak, maka dimulailah kau mengenal apa arti perjuangan.
Bukan hanya angan-angan,
namun implementasi yang dibutuhkan.
Adisty Fadhilah Pohan
Bergerak bukan hanya
sekadar turun ke lapangan, namun menjadi harapan bagi mereka
yang percaya bahwa kau
dapat mewakilkan untuk menebar energi positif.
Adisty Fadhilah Pohan
·
POJOK INFO
Pergerakan Pemuda pada Masa Kini
Indonesia
memperingati tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda yang menjadi simbol
semangat dan pergerakan kaum muda bangsa. Menurut Asisten Deputi Kewirausahaan
Pemuda Deputi Pengembangan Kemenpora RI, Imam Gunawan, semangat pemuda
Indonesia tak pernah padam. Hanya saja, kata Imam, cara dan alatnya mengalami
perubahan.
Pada masa
lalu, pemuda menggunakan organisasi dan mengangkat senjata sebagai bentuk dari
perjuangan dan pergerakan mereka. "Algemeene Studie Club (ASC) yang
didirikan Bung Karno atau Perhimpunan Indonesia yang pernah dipimpin Bung Hatta
adalah contoh alat perjuangan pemuda masa lalu," kata Imam. "Mereka
memanfaatkan aneka organisasi untuk memantapkan perjuangan
Sementara
itu, pada masa kini, pemuda tak hanya menggunakan organisasi sebagai alat,
tetapi juga teknologi. Kemajuan teknologi membuat diskusi atau komunikasi bisa
dilakukan melalui berbagai jenis gawai tanpa perlu bertatap muka secara
langsung. Bahkan, Imam menyebut bahwa ponsel bisa saja dikategorikan sebagai
salah satu "senjata" bagi pemuda zaman sekarang. Dengan ponsel,
seseorang bisa membuat pergerakan atau mengajak orang-orang berdonasi untuk
berbagai keperluan. "Di sisi teknologi informasinya, sangat banyak sekali
yang bisa dimanfaatkan berkaitan dengan kapasitas dan wawasannya," ujar
Imam.
Sumber :
https://bola.kompas.com/read/2019/10/28/03402978/bentuk-perjuangan-baru-kepemudaan-indonesia-masa-kini?page=all
Husnaa
Haniifah Wizi
· POJOK TIPS
Tips Mengatasi Rasa Mager
1. Lakukan
tidur yang cukup dan jangan begadang
2. Olahraga
secara rutin
3. Jangan overthinking
4. tetapkan
jadwal waktu/deadline terhadap diri
sendiri
5. Cari teman
yang produktif
6. Hadiahi
diri sendiri ketika kamu tidak mager
7. curhat
kepada teman untuk mengatasi stres
Sumber:
https://cashbac.com/blog/apa-itu-mager-dan-cara-mengatasinya/
Luvita Aura Putri
· POJOK SASTRA
Benteng Pertahanan
Mengapa judulnya disebut ‘pertahanan’?
Perihal diksi mungkin itu hanyalah kata yang sederhana. Toh, kata itu banyak
dijumpai pada karya sastra adik kecil yang berlajar mengenai kewarganegaraan.
Akan tetapi, bagi mahasiswa, ‘pertahanan’ menjadi visi sebagai kaum penggerak
dan kaum intelektual. Bukan perkara siapa di atas siapa atau apa yang telah kau
kontribusikan untuk negara, melainkan perkara siapa yang lebih rasional di atas
manusia yang berkepentingan.
Pantas jika mahasiswa kerap dilihat turun
ke jalan demi menyuarakan aspirasi masyarakat. Pun, mahasiswa sudah berteriak
saja, masih ada oknum yang mengatakan bahwa mereka ditunggangi, hanya mengikuti
tren, atau demo sebagai alasan bolos kuliah. Semestinya mereka tanyakan ke diri sendiri, mahasiswa turun karena apa?
Di umur dan raga mahasiswa ini saya sadar
bahwa hanya sedikit lulusan kampus yang berwawasan dan bijak dalam mengambil
keputusan. Lalu lucunya, saya membayangkan apakah mereka yang sekarang turun ke
jalan, saat sudah berjabatan akan melakukan hal yang sama dengan Bapak/Ibu yang
terhormat dikursi pemerintah? Tidak ada jaminan. Sama sekali tidak.
Mahasiswa bukan hanya mereka yang beranjak
dewasa karena keadaan, tetapi berjuang demi masa depan yang akan mereka
dapatkan tidak sesulit hak yang telah mereka perjuangkan. Jikalau memang bukan
mahasiswa, maka siapa lagi? Siapa lagi manusia intelektual yang ikhlas mata dan
pernapasannya rusak akibat gas air mata? Yang saya tau, manusia intelektual
zaman sekarang hanya dilihat berdasarkan jabatan, gaji, atau pakai jas dan
sepatu apa kamu ke tempat kerja. “Ya walaupun pakai orang dalam, tidak apa-apa,
asalkan kamu PNS ya, Nak. Jangan mau dibodoh-bodohi orang,” kata orangtuanya.
Sayangnya, pembodohan justru berlaku disisinnya. Sungguh miris, tetapi itulah
Indonesia.
Sekarang, apa boleh saya mempertanyakan
eksistensi Indonesia? Nanti dibilang sok pintar.
Tidak, saya tidak peduli.
Putri Aulia Azzahra
Ilusi Harmonisasi
Diam bukan berarti tak peduli
Melihat kejadian yang tak sesuai hati
Kepada rakyat kecil yang tak dikasihani
Di bawah kolong langit yang indah ini
Melawan ilusi harmonisasi
Yang berkedok mimbar demokrasi
Mendongengkan cerita basi
Seolah rakyat tak mengerti
Bebas dikata, namun kekang yang
mendominasi
Ketidakadilan menari-nari di negeri
halusinasi
Bergerak dibungkam, tak bergerak kekerasan menghiasi
Lucu dirasa, namun itu yang terjadi
Pergerakan sebagai awal baik membangun
negeri
Menumpas ketidakadilan bak maskot utama
pada diri
Maju melawan kaum yang tak berperi
Melagukan
nada-nada penyemangat hati
Bergerak tak selalu berarti memberontak
Diam seribu bahasa tanpa gerakan tak baik
Sembuhlah demi kemajuan peradaban
Gabriella Tessalonika
·
POJOK HUMOR
Cerita humor politik dari Uni-Soviet, yang memperbincangkan Gorbachev:
Suatu ketika ada dua orang pria yang
tengah antri untuk membeli Vodka. Berjam-jam mereka mengantri. Hingga salah
satunya kesal, dan meninggalkan antrian, “Cukup! Saya sudah muak! Dimana-mana
harus mengantri. Ini semua gara-gara Gorbachev dan Perestroikanya yang bodoh.
Saya akan ke Kremlin, dan membunuhnya!”
Beberapa jam kemudian, pria itu kembali
sambil tetap kesal dan berkata, “sialan, antrian disana lebih panjang daripada
disini” (Zlobin, 1996: 223).
Dea
Ayu Putri
Posting Komentar