RASA 1 FKM

 

03 FEBRUARI 2021

“PENANTIAN”

 

Jika kelak aku pergi

 Bukan berarti aku lelah menunggumu

Mungkin saja penantianku yang telah habis untuk di Bumi

-@eabd.allah-

 

Aku membiarkan diri ini larut dalam menantimu

Walau mungkin kepastian belum mendatangiku

Agar aku tau untuk siapa kau labuhkan hatimu

Karena saat ini aku butuh kepastian, namun yang kudapat hanyalah penantian

-@eabd.allah-

 

Meragu

Kata yang paling tabu, ketika impian

belum sepenuhnya utuh di tanganmu.

Terus melangkah maju

Lepaskan sang malas yang membelenggu.

-Fhatyyah Zaqna-

 

Kau semacam orang tak tau diri

Terus membuatku menanti

Kau hilang bak ditelan bumi

Kemanakah aku harus mencari?

-Leny Chania Putri-

 

Aku ingin menjadi beringin yang tampak selalu kokoh. Namun, aku tahu. Suatu saat, keadaan memaksaku menjadi pohon kapuk yang pasrah saja melihat diri meranggas di musim kemarau. Kelihatannya saja menyerah, tetapi nyatanya sedang mempertahankan kehidupan. Begitupun aku pada impian yang kadang diremehkan. Aku siap mengguggurkan satu demi satu daun-daun perjuangan. Biarlah mata lainnya melihat aku hanya tinggal batang. Namun, saat musim berganti daun-daun baru akan tumbuh kembali sehingga masa tuaku tidak hanya penantian sia-sia yang penuh penyesalan.

Khairunnisa

 

Ini Yang Terakhir?

Karya: Aphrodite

Katanya manusia itu diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan

Antara adam dan hawa, bukan adam dan da jon

Akan tetapi aku merasa kata-kata tersebut belum berpihak kepadaku

Aku merasa seperti ada kutukan tersendiri yang menimpa diriku

Entah sampai kapan aku harus menjalani titian panjang kehidupan ini dengan kesendirian

Aku butuh seseorang untuk menjadi pelengkap dalam hidup ini

Berapa kali percobaan yang telah ku lakukan hingga sampai ke tahap ini

Dari percobaan pertama hingga percobaan yang terakhir,

Semua selesai dengan masalah yang sama

 

Hingga satu waktu aku merasa putus asa dan trauma untuk melakukan hal ini

Sampai aku menemukan sosok seseorang yang datang lagi ke dalam hidup ini

Awalnya, aku menganggap ini sama dengan yang sebelumnya

Yang hanya singgah sebentar lalu pergi begitu saja
Akan tetapi
, ini agak berbeda, dia memberikan perhatian kepadaku

Walaupun hanya perhatian semu

Tapi mampu membuat rasa perih ini hilang perlahan

 

Aku tidak terlalu banyak berharap kepadanya

Seperti kata orang, jangan terlalu berharap kepada manusia

Manusia itu sama saja, sama-sama pembohong!

Bukannya aku menutup diri kepada dia,

Tapi, aku berharap ini menjadi yang terakhir yang akan tetap bersamaku selamanya

Apakah ini yang terakhir?
Atau
, masih ada jalan lain yang akan Tuhan berikan kepadaku untuk bertualang kembali terhadap pahitnya dunia ini?

 

Katakan pada dirinya, Tuhan

Bahwasanya aku menantikan dirinya

Walaupun belum pernah berjumpa

Aku sangat ingin berjumpa dengan dirinya

dan ingin bertemu dengannya.

 

Kami Rindu Berjumpa dengan Mu

Karya: Mr. G

Engkau dilahirkan dari seorang ibu yang luar biasa

Walaupun engkau belum dilahirkan, tetapi namamu sudah disebut di segala penjuru

Hingga di saat engkau lahir membuat seluruh penduduk Mekkah terkagum

Seluruh mata tertuju padamu

Ada yang menyukai kelahiranmu dan ada juga yang tidak menyukainya


Hingga engkau tumbuh dewasa, sampai Allah SWT memberimu wahyu pertama kepadamu

Iqra’

Iqra’

Pertama kali wahyu Allah datang dengan bantuan malaikat Jibril

Sampai kau tak sanggup untuk menyebutnya dan pulang ke rumahmu

Memang berat dan tidak mudah untuk menjadi Rasulullah wa Habibullah

 

Walaupun kami umat mu ini belum pernah berjumpa dengan mu, Ya Rasulullah

Kami rindu dengan perjumpaan itu, Ya Rasulullah  

Nanti ketika di padang mahsyar kita dikumpulkan

Aku ingin menjadi bagian umat mu, Ya Rasulullah


Mungkin umat mu ini lalai
, Ya Rasulullah, tidak pernah menghidupkan sunnah-sunnah mu

Kami bahkan melakukan perbuatan maksiat yang secara jelas engkau larang, Ya Rasulullah

Ya Rasulullah, perjumpakanlah kami dengan mu, Ya Rasulullah
Kami ingin mendapatkan syafaat mu dan masuk surga dengan mu
, Ya Rasulullah

Kami rindu, kami rindu, Ya Rasulullah

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala sayyidina Muhammad 

Kalimat ini menjadi pengobat rindu dengan mu, Ya Rasulullah

 

 

Dilatih Rindu

Karya: Nola Vita Sari

Pukul empat pagi tadi, kembali lagi ku sadari

Aku hanya terbangun dalam mimpi

Bukan, bukan tentang apa yang ku kerjakan seharian ini

Bukan juga tentang siapa yang sering ku temui

 

Enggan rasanya berkata begini

Tentang apa-apa yang selalu ku nanti-nanti

Mungkin kau benar

Sebab perihal yang ku tulis semalam adalah kau sebagai jelmaan inspirasi

Kau tahu, rindu-rindu ku bertumpuk

Setiap hari bertambah kadarnya

Tidak bisa ku bereskan sendirian

Aku justru menyusunnya diam-diam

Menjadi ruang-ruang sajak berdindingkan jarak

 

Ia malu meminta temu

Ia segan memberikan sapaan

Ia takut kau terganggu

Hingga dirasa cukup baginya untuk menunggu

Tak apa, senang dilatih rindu.

 

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama